Senin, 19 November 2012

A Lover -Part 1-


Suasana yang kelam seakan tak mempengaruhinya. Mengacuhkan setiap tetes hujan yang menghantam setiap lekuk tubuhnya

“uljima, gwenchana chagiya” dengan senyuman semanis itu. siapa yang sadar namja itu juga menangis? dia tetap mengelus pundak Minrin yang basah karna hujan

Namja bodoh!

Yeoja itu bahkan tak melirik, saat bibirmu menyentuh setiap sudut wajahnya. tidakkah kau berfikir hal itu sia-sia?

Dia kehilangan. Yeojamu itu kehilangan cintanya. Jangan berpura-pura menjadi orang idiot, Cho!

“yeoppo, ne?” bisiknya pelan, berharap akan ada balasan dari yeoja yang mengambil alih hatinya itu “kita juga akan menikah seperti itu. tentunya tanpa hujan”

Oh, benar. Tuan terhormat seperti Cho Kyuhyun bisa mendapatkan apapun. Lihat saja sekarang. Yeoja Ahn itu kini ada didekapannya, dia yang memilikinya, bukan namja Lee sialan yang selalu merebut senyum Ahn Minrin.

“Rinnie-ah, nawa gyorhonhejulle?” ucapnya tetap ditelinga Minrin.

Cih, menikah, uh? Yeoja itu sedang berduka, bodoh!

Yeoja itu tetap tak bergeming, entah hanya perasaannya saja atau namja Lee yang sedang menikah disana memang tersenyum padanya?

Bolehkah kali ini Minrin memohon?

0o0

Senyum itu begitu memikat. Entah apa yang ia fikirkan, pastinya bukan yeoja yang baru saja dikecupnya karna tuntutan resepsi pernikahan

Bukankah takdir sungguh mempermainkan mereka?

Choi Youmin—ah, maksudnya Lee Youmin sudah berbaik hati mau menikah dengan namja sepertinya. Karna cinta?

Jangan bodoh! Yeoja itu sudah lama memendam rasa pada orang beruntung itu. ya, beruntung. Dicintai Yeoja sesempurna Youmin dan memiliki yeoja yang ia cintai.

Benar. Ia mencintainya, ia mencintai yeoja Ahn yang kini menatapnya dari luar sana—ah, benarkan Minrin sedang menatapnya? Dengan Kyuhyun yang sedang mengecupi wajahnya dari belakang sesekali tersenyum lembut. Apakah mungkin?

“Kyuhyunnie” suara lirih itu terdengar. Mungkin hanya ia yang bisa mendengarnya karna tempat ini sungguh berisik. Kenapa nama namja itu selalu berada disekitarnya, sih?

Keegoisan membuat jemari namja itu menarik dagu istrinya, melumatnya ditengah para undangan—juga didepan Minrin.

Setidaknya sebelum Kyuhyun juga menarik dagu Minrin untuk mempertemukan bibir mereka.

Terkejut, eoh?

Sebelum keterkejutannya hilang, air mata youmin membuatnya mendekap yeoja itu. menenangkannya sebelum ada yang sadar istrinya sedang menangis.
 
Tak taukah kau Lee Donghae. Didepan sana ada yeoja yang juga perlu kau tenangkan? Yeoja yang mungkin saja telah kau lupakan karna panik akan derajatmu yang tercoreng.

Orang-orang disana tertawa, menampakkan wajah bahagia atas skinship yang dilakukan pasangan baru itu.

Err—benarkah?

Ya, Park Hanneul! Benarkah kau bahagia?

***
ini repost dari FB ya...

Minggu, 11 November 2012

Second Sight -Part 1-


dengan sangat baiknya saya mau buat konflik baru, sebenarnya menjelaskan konflik tersembunyi yang gak di bahas di First Sight. tapi ini lanjutan, bukannya POV. Ratenya-M ya, gak selalu ada NCnya, tapi saya bisa pastikan Rate-nya gak bakal turun. karna Pra-NC atau Backsound bergenre-?- NCnya banyak...

***

“YA! KUBUNUH KAU MAGNAE!!” teriakan donghae mewakili beberapa namja disana—Ayolah, ini tengah malam, dan mereka bahkan masih mematung didepan ruang tamu dengan celana menggembung

Menanggapi ucapan Donghae, beberapa namja—sebut saja itu Eunhyuk, Leeteuk, Hankyung, Yesung, dan Kangin memilih kekamar mandi demi menuntaskan ‘urusan’ mereka daripada tidur.  Siapa yang bisa berfikir desahan erotis adalah salah satu lullaby, eh? “apa yang bisa lebih buruk dari ini?”

Namja ikan itu mengacak rambutnya frustasi. Dari semua kamar yang ada didorm, KENAPA YOUMIN HARUS TIDUR DIKAMARNYA?!

“ash… Kyuuh, deeper emhh--”

lagi-lagi Donghae mengacak rambutnya—Aish, mengapa dia meng-iya-kan ide Youmin untuk pindah kamar, sih? “aku harus minta tukar lagi dengan Hankyung-Hyung” gumamnya memperhatikan gundukan dibalik celananya dan Youmin yang tidur—Ck, bagaimana  bisa Youmin menggunakan baju setipis itu saat musim dingin didepan mata, eh?

Namja itu tertegun melihat gundukan didada yeoja itu “Minnieku sudah sebesar ini, ternyata” mengacuhkan ‘baby-nya’ yang butuh pertolongan, namja itu mendekati tubuh Youmin, menatapnya dalam sebelum memberikan kecupan yang cukup lama pada bibir yang selalu menggodanya itu

“ahh… Nggh.. Kyuhyunniehh.. ohhh Mmmh”

“Hmm… Rinn,  kau sangat ketat, chagi ahnn”

Oke, backsound yang sangat bagus saat fikiran vulgar donghae mulai bekerja “haeemmh” namja itu tersentak saat Youmin menggumamkan namanya, tanpa menaikkan tubuhnya lebih jauh, namja itu menghembuskan nafasnya keras “Lee Donghae, tena—ummph”

Donghae langsung menahan berat tubuhnya saat yeojachingunya itu menarik tengkuknya, melumat kasar bibirnya. Well—Donghae masih ingin hidup kan? Setelah beberapa menit ia menarik pelan lengan Youmin yang mengalung dilehernya, membuat jarak yang sama sekali tak ketara karna bibir mereka masih menempel meski tak bergerak

Satu menit. Cukup satu menit mereka berhenti karna Donghae kembali melumat halus bibir Youmin—oke. Hanya Donghae karna saat Youmin kembali mengeluarkan lidahnya, namja itu melepaskan tautan mereka “kau mau aku mati karna sebuah ciuman, Chagi?” Oke, itu hanya alasan. Meski nafasnya juga masih berkejaran saat ini

“Mianhae” balasnya lembut sembari mengelus pipi porcelain Donghae. Memajukan kepalanya demi meraih bibir namjachingunya “eummh…” namja itu melenguh dalam ciuman-nya. Tunggu—

Namja berarti Donghae, kan?

Ya. Meski hanya Donghae yang bisa mengalahkan Youmin dalam deep Kiss –syarat agar dia bisa pacaran dengan Youmin- tapi namja itu lebih sering kalah dalam ‘pertarungan’ mereka.

Bukankah jelas apa yang membuat mereka tak pernah sejauh pasangan yang lainnya, eh?

Tepat. Dalam hubungan mereka Youmin masih yang berada ‘diatas’. Tak mungkin kan Donghae yang ‘dimasuki’ karna terlalu terbuai dengan permainan yeoja Choi itu? Hey! Dia yang namja disini!

Membahas ‘permainan’ namja itu mengingat sesuatu—dan membuat Youmin menyeringai dan menarik tubuh Donghae untuk merasakan ‘benda keras’ dibawah sana “M-Min” Donghae menepis jemari Youmin yang mulai merayap dipunggungnya “O-Oppa harus kekamar mandi, n-ne?”

jadilah Youmin mengerang kesal karna ditinggal namjachingunya ber-masturbasi

0o0

“Kyuhyun Hyung!  Ya! Cho Kyuhyun Hyung!” ketiga yeoja itu tak ada yang bereaksi. Berfikir bahwa magnae setan itu mengacau di-dorm lain adalah alasan utama, dan yang kedua—apa peduli mereka tentang seseorang yang mungkin saja sedang mengamuk itu? “Leeteuk Hyung! ”

Mereka masih tak bereaksi. Rupanya Laptop yang mereka temukan dibeberapa kamar lebih menarik perhatian. Sesekali Hanneul akan terlihat menahan tawanya didepan laptop Donghae, penggila fanfiction itu sudah beraksi ternyata. Disusul decak kesal Minrin sembari menunjuk-nunjuk laptop tak bersalah Kyuhyun. bukankah kata Game Over sungguh sangat menyebalkan, uh?

Sedangkan satu-satunya yeoja paling diam disana sama sekali tak mendengar apapun selain desahan erotis yang terdengar di headphone-nya. Sangat beruntung yeoja itu pernah mengintip isi password Laptop simonyet hyperaktif, Lee Hyuk Jae “Aish! Donghae Hyung!!”

BRAK!!

Sialan. Sebelum namja dalam Video –entah keberapa- itu Klimaks ada yang masuk kedalam kamar Donghae “Hae—eh?” namja didepan pintu itu mengerjap imut membuat niat suci Minrin untuk memaki orang itu sirna, terlebih saat dua namja lain ikut mengintip isi kamar yang mereka tempati itu

Magnae yeoja itu hanya mengangkat sebelah alisnya melihat tiga namja yang banjir keringat didepan pintu. Berbeda dengan Minrin, Hanneul seperti melihat tokoh dalam fanfiction yang baru saja ia baca kini berdiri dihadapannya, tepatnya namja paling kanan “uke atau seme ya?”—lupakan apa yang baru saja terproses diotak-nya

Sedangkan Youmin menelan ludahnya gugup—Salahkan saja Video yang baru saja ia tutup itu. Sialannya, namja yang berada ditengah memiliki potongan wajah yang mirip dengan slut yang tadi bercumbu didalam laptopnya “kami menginap, ne?”

Sialan dua kali. Namja itu mendekat membuatnya bisa melihat sepasang nipple dibalik kaus putih yang dikenakan namja itu. padahal kedua namja yang menemaninya itu memakai jaket—apa namja itu berniat menggodanya, eh?

“Rin, urus mereka” Youmin sontak menarik Hanneul keluar dari ruangan itu, tak kuat melihat pemandangan yang tersaji dihadapannya –meskipun Hanneul agak meronta- “nugu?” jika seperti ini, dia memang cocok sedarah dengan Lee Donghae. Sikapnya yang seolah tak peduli membuat para namja itu berani duduk dikasur yang sama dengannya.

“Chanyeol imnida” namja berkaca mata itu lalu menunjuk namja yang memakai jaket hitam “itu Sehun, dan yang itu Baekhyun”—well, sesungguhnya, hanya nama namja terakhir yang ingin Minrin ingin tau. Ya, namja yang membuat Youmin menelan ludah gugup “Ya! Keluarlah, kubuatkan minum dan kue”

Dua namja yang berwajah paling childish itu keluar begitu Hanneul teriak. Sepertinya yeoja itu salah karna incarannya tak terlalu tertarik dengan tawarannya “eotte?” katanya menatap wajah Minrin dari jarak dekat. Aura tenangnya menguar. Tentu saja, dia seme. Ya, dia seorang SEME yang –selama ini- tak mungkin gugup didekatkan dengan yeoja “jika kau bisa menang dariku”

Sehun mengerutkan keningnya, tak mengerti arah pembicaraan yeoja itu sampai bibirnya ditekan lembut bibir sang yeoja. ‘begitu, ya?’ batinnya menyeringai, dia Oh Sehun, mana mungkin kalah dalam french kiss?

Tanpa menunggu lama, Minrin memasukkan lidahnya kedalam mulut sehun yang memang jarang ditutup. Menyapu lidah namja yang kini mulai memejamkan matanya, dia tak akan kalah. namja model uke seperti Sehun tak akan bisa mengalahkannya. Sayang sekali Sehun memang gay, tapi dia SEME

“euhh mmph” desahan mereka saling bersautan, kedua lidah itu saling membelit. Saling bertukar saliva, membuat mereka memiringkan wajahnya jika tak ingin cairan keramat dari mulut mereka membasahi dagu apalagi leher yang jika diperhatikan masih meninggalkan Kissmark dari pasangan masing-masing. Entah Leeteuk atau Kyuhyun yang membuatnya di leher Minrin. Asal Kyuhyun tak mengingat-nya itu tak akan jadi masalah, kan?

Ah, bukankah itu bukan sesuatu yang penting? Mereka melepas tautan mereka—dan Sehun menang. Mungkin hasilnya akan berbeda jika itu dengan Youmin. ah, benar—

Youmin dan Hanneul diruang tengah sudah membicarakan penempatan kamar. Anggap saja ciuman itu tanda selamat datang dari Minrin untuk Sehun, ne?

0o0

Minrin menggerakkan pinggulnya tidak nyaman, Kesepuluh jarinya menggenggam selimut yang menutupi tubuhnya dan Kyuhyun erat. Mereka memang sedang ada diruang tengah saat ini, menonton reality Show baru yang membuat nama Super Junior makin melejit “sshh…” yeoja itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan desahan yang menuntut untuk dikeluarkan.

Sedangkan Kyuhyun masih terbahak dengan member lainnya—Ah, jangan lupakan ke-dua jarinya yang bergerak teratur dilubang kenikmatan Minrin. Namun tiba-tiba jari itu berhenti, membuat sesuatu yang mengganjal diperutnya menolak untuk keluar “Lanjutkan, Kyu” lirihnya membuat Kyuhyun menyeringai tipis

“menikmatinya, Chagiya?” bisik Kyuhyun, sedikit mengulum telinga kiri Minrin yang membuat libido yeoja itu meningkat “Jebal…” Kyuhyun menurutinya, setelah menambahkan satu jari lagi namja itu menggerakkan jarinya secara Brutal. Sedangkan Tangan Kirinya menahan tubuh Minrin—tidak lucu kan jika hoobae mereka –EXO-K– tau tentang ini?

Youmin yang memang peka akan ‘aroma’ yang baru saja dikeluarkan Minrin mendelik tajam, sedangkan Sehun menyeringai kecil “kau tau?” bisiknya pada yeoja yang masih sibuk men-deathglare Kyuhyun. yang dibalas Evil itu dengan Kedipan mata sebagai permintaan maaf.

Youmin mengalihkan matanya, berusaha menulikan telinga sensitifnya dari suara menggoda disebelah kanannya— yeoja itu merebahkan kepalanya pada bahu Sehun “jangan berfikir macam-macam” namja itu tertawa keras—entah karna TV itu menampilkan Eunhyuk yang dibully atau karna ucapan Youmin “hanya satu macam, kok”

“euh?” Sehun menyeringai kecil, jemarinya mengelus lembut punggung Youmin “mau one night stand dengan ku?” dengan pandangan lurus kearah Donghae, Youmin meremas pelan kejantanan yang terbungkus celana tidur Sehun “sudah siap berada di ‘bawah’?”

Namja itu mengeluarkan nafas berat, sungguh beruntung ada bantal yang menutupi kegiatan tangan nakal Youmin “memangnya siapa kau? Seme?” Menarik. Itulah yang ada dalam fikiran Sehun, yeoja dengan status SEME biasanya lebih agresif, kan?

Jemari Youmin berhenti saat telapak tangannya bisa merasakan pre-cum Sehun dari luar ‘pelindungnya’—dan sekali lagi seringaian kecil Youmin keluar, tak lagi memperhatikan Donghae sudah hilang dari pandangan “Bisa juga, tapi kekasihku itu namja”

Sehun menaikkan alisnya, mengacuhkan sang ‘adik’ yang sangat butuh eraksi “kami belum melakukannya” namja itu mengangguk mengerti “berarti lubangmu masih sangat sempit, ya?” Youmin tersenyum singkat. Ucapan kurang ajar macam apa itu, eh?

“tentu saja, jad bisakah kau tidak mengganggu yeojachingu-ku?”

“Donghae…”

***
 Dikit ya? namanya juga pembukaan...