Senin, 17 Desember 2012

ELF Quotes


“Sekarang kami mencintai mereka, dan begitu juga dengan esok kami tetap sama” -E.L.F Filipina-

“Mungkin kami akan lebih memilih Super Junior dari pada pacar kami” -E.L.F Vietnam-

“Kami memang menyukai yang lain, tapi bukan berarti kami akan meninggalkan kalian, karena kami tetap satu fandom ELF” -E.L.F Australia-

“Kami rela membagi kalian dengan ribuan, bahkan jutaan ELF lainnya di seluruh belahan dunia” -E.L.F Cina-

“Bertahanlah lebih lama, berdirilah lebih lama, bersinarlah lebih lama, menyanyilah lebih lama, menarilah lebih lama, karena kami akan selamanya berada di sisimu, dan mempertahankan keluarga kami (ELF) ” -E.L.F Korea-

“Jika aku memiliki kesempatan hidup ke dua, aku akan tetap bertahan menjadi EverLasting Friend untukmu” -E.L.F Peru-

“Walaupun kami tidak bisa menjadi `EVERLASTING LOVE` untuk mereka, kami tetap bersyukur bisa menjadi `EVERLASTING FRIEND`” -E.L.F Jepang-

“Kami menomor duakan pacar kami dan menomor satukan 15 Namja yang bernama Super Junior, maaf” -E.L.F Taiwan-

“Kami ini kuat, karena kami bisa mempertahankan cinta kami hingga hampir 7 tahun, tanpa berusaha berpaling” -E.L.F Swedia-

“Orang yg akan tersakiti pertama kali jika mereka di hina, di ejek, di lukai, di bash, itu adalah kami ELF” -E.L.F Italia-

“Dinding kamar kami penuh dengan wajah tampan kalian” -E.L.F Brazil-

“Kami selalu berharap mereka mendapatkan yang mereka impikan” -E.L.F Amerika-

“Kita selalu saling berbagi tawa, senyum, dan tangis” -E.L.F Taipe-

“Cinta kita, adalah cinta yang penuh peluh dan air mata” -E.L.F Ukraina-

“Terimakasih karena selalu mengusahakan yang terbaik untuk kami” -E.L.F Inggris-

“Kami 1 jiwa, 1 hati dan 1 rasa, Itulah kami ELF dan Super Junior” -E.L.F Thailand-

“Bagi kami Super Junior itu telah memenuhi sesak ruang hati kami” -E.L.F Indonesia-

“Setiap air mata yang kalian keluarkan, kami akan selalu berusaha untuk menghapusnya” -E.L.F Filipina-

“Yang terngiang saat kami menjelang tidur, saat kami menjelang bangun, saat kami menjelang berkegiatan, adalah kalian” -E.L.F Brunai-

“Kelak pasti kalian akan mempunyai sebuah keluarga kecil, tp bolehkan kami tetap menjadi bagian keluarga kecil itu” -E.L.F Myanmar-

“Tawamu, senyummu, tingkahmu, tangismu, sedihmu, lelahmu, sakitmu adalah oksigen bagi kami” -E.L.F Malaysia-

“Cinta kami bukan lah cinta yg bertepuk sebelah tangan” -E.L.F Belanda-

“Kami bangga untuk meneriakkan nama kalian” -E.L.F Bulgaria-

“ELF = Keluargaku, Sapphire Blue = Darahku & Super Junior = Oksigenku” -E.L.F Korea-

“Jangan pernah menyakiti mereka, jika kamu tidak ingin kami sakiti !” -E.L.F Taiwan-

“Hidup kami tidak akan menjadi lengkap, jika suatu hari kami tidak lagi dapat mendengar suara mereka” -E.L.F Singapura-

“Kami ingin bersama mereka, sekarang dan selamanya” -E.L.F Arab Saudi-

“Super Show itu seperti Film Romantis. ELF dan Super Junior yg mjd pemeran utamanya” -E.L.F China-

“Super Junior adalah cinta pertama dan terakhir kami” -E.L.F Paris-

“Inilah cinta yang kami rasakan saat melihat mu” -E.L.F Irlandia-

“Mereka bilang ‘ELF itu sangat menakutkan’. Memang itu benar, tapi itu hanya terjadi jika kalian menyakiti Super Junior kami” -E.L.F Thailand-

“Super Junior dan ELF adl keluarga. Kami saling merasakan sakit dan kebahagiaan bersama” -E.L.F Korea-

“Mungkin Super Junior memiliki ribuan ‘ANTIS’ yg membenci mereka. Tapi ingatlah bahwa ada miliaran ELF yg mencintaimu” -E.L.F Roma-

“Dari Super Junior, kami belajar bhwa dgn bekerja keras bisa membuat kami mewujudkan segala mimpi kami” -E.L.F Indonesia-

“Super Junior adalah Super Junior. Mereka tidak akan bisa di samakan dgn apapun” -E.L.F Thailand-

“Apa yg akan terjadi jika ELF dan Super Junior di gabungkan? EverLasting Happiness” -E.L.F China-

“Hal terindah bagi kami adalah ‘Adanya kalian di dunia ini’ ” -E.L.F Taiwan-

“Saat kalian letih, saat kalian bahagia, saat kalian terluka, saat kalian sakit, saat kalian menangis, kami ingin berada disisimu sebanyak yang kami bisa, kami ingin berada di sisimu” -E.L.F Jepang-

“Ijinkan kami utk mencintai Super Junior, maka kami akan baik-baik saja & kami tidak akan meminta lebih” -E.L.F Ukraina-

“Super Junior adl alasan mengapa bahkan dibagian paling menyedihkan dalam hidup kami, kami tetap tersenyum. Bahkan dalam pengkhianatan, kami berusaha ttp percaya. Bahkan dlm ketakutan akan rasa sakit, kami ttp akan berusaha utk menerima”-E.L.F-

“Stiap kali Super Junior berteriak: ‘Uri Neun SUPER JUNI-atau-YE-YO’, kami suka bgmna ELF’S langsung menjawab: ‘Uri Neun ELF-O-YE-YO!”

“Sejak kami bertemu Super Junior, hidup kami pun mulai berubah” -E.L.F-

“Saat kami bertambah tua, kami akan tetap bangga pernah berkata ‘Super Junior adalah bagian hidup kami & kami adalah ELF” -E.L.F-

“Ya Tuhan, jangan biarkan malaikat-malaikat kami mengalami penderitaan lagi, krna mereka sdh cukup menderita sebelum debut” -E.L.F-

“Jika kalian lelah, bersandar lah pada kami. Karena kami selalu bersama mu” -E.L.F-

“Kami berdiri di blkg kalian, mengangkat kalian ktka kalian jatuh. Menopang kalian ktka kalian lelah. Menghapus airmata ketika kalian menangis. Dimanapun kalian berada kami selalu ada. Karena kami ada di seluruh belahan dunia” -E.L.F-

“Maaf jika kami sering membuat kalian terluka dgn tindakan kami. Kami sungguh minta maaf” -E.L.F-

“Mata kami selalu mengikutimu setiap saat, kami belajar tentangmu & kami tau betul bagaimana caramu berjalan caramu berbicara, caramu tersenyum & caramu tertawa, kami mengetahui itu karena kami adalah EVERLASTING FRIEND OF YOU BOY” -E.L.F-



Cr. Blogdetik

Minggu, 09 Desember 2012

A Lover -Part 2-


Desember 2012

“kau senang sekali” wajah Youmin memerah, tapi tak ada niat sedikitpun untuk menyembunyikannya pada suaminya itu “nanti siang Kyunnie akan datang”

Senyum menggoda yang tadi ditunjukkan Donghae memudar, ditatapnya Youmin yang kini menenggelamkan wajahnya didada bidangnya. Namja itu lagi, ya…

“eh?”

Youmin mendongak, memperhatikan lekuk wajah Donghae yang kini tidak menatapnya. Meskipun begitu pinggangnya terasa makin ditarik oleh lengan kokoh itu. “Hae?”

“bukankah kita terlihat sempurna?” ucapnya, Kini Youmin tau. Obsidian itu tengah memandang cermin yang menutupi satu sisi ruang tengah. Menampakkan seorang namja yang sedang memeluk yeoja yang jemarinya –seharusnya- masih berkutat dengan dasi sang namja.

“seharusnya foto wedding kita seperti ini ya, Hae…” balasan yang seperti biasanya. Yeoja itu selalu seperti itu jika Donghae sungguh ingin mempunyai keluarga yang sebenarnya. Meskipun itu bukan dengan Minrin.

“aku akan berangkat” lengan namja itu kembali tergantung lemas disisinya, namun matanya memandang cincin yang dikenakan Youmin selagi yeoja itu memasangkan dasinya.

“jangan terlalu lelah, Lee Youmin” ucap Donghae mengelus lembut surai hitam Youmin “kau takut aku pingsan saat kegiatan malam kita, ya? Kkk~”

Uh? Bahkan ciuman kalian hanya terjadi di pesta pernikahan dua hari lalu.

“Kapanpun kau siap, Youminnie” setelah meninggalkan satu kecupan didahi, Donghae langsung berlalu lagi tanpa menoleh. tanpa melihat tatapan sendu yang dipancarkan Youmin untuk kaca yang tadi ditatap Donghae

Tentu saja, Hanya orang bodoh yang tidak menganggap kelakuan kalian itu mencerminkan keluarga yang sempurna, Lee Donghae.
Tapi…

Cermin. Berarti tidak nyata.

Benar, kan?

0o0

“ikut?” Yeoja itu mengangguk cepat. Semangat sekali, uh?

Oh, benar. Jika ikut orang polos— atau munafik? itu akan bertemu dengan sang namja pujaan.

Mungkin ini akan menyakitkan mengingat Donghae bukan seseorang yang mudah menyembunyikan Skinship.

Tapi apa pedulinya?

“Bagaimana kalau sekalian menginap”

“itu akan mengganggu mereka” Minrin memajukan bibirnya, membuat Kyuhyun tak sanggup untuk menolak permintaan yeoja itu “aish, arra. Tapi kalau Hae Hyung dan Minnie bilang tidak jangan memaksa, ne?”

Wajahnya menunduk. Cih, mana mau yeoja itu menuruti namja tengil macam Kyuhyun? “aish, tapi aku juga merindukan hanneul”

“kau terlalu dekat dengan pelayan itu”

Cup.

Satu kecupan mendarat dihidung bangir Kyuhyun “tapi dia baik, dan kami cukup dekat” Kyuhyun tersenyum menanggapinya

Namja bodoh! Kapan kau mau belajar yeoja itu selalu bisa mendapatkan keinginannya? Dan keinginannya saat ini hanya satu—

—Lee Donghae-NYA

0o0

“Selamat Jalan” yeoja itu membungkuk hormat sembari membukakan pintu belakang untuk tuannya.

“ah, Hanneul-Ssi”

Deg Deg

Bodoh! Bahkan kau melihat namja yang berjarak beberapa centi dari wajahmu itu memeluk yeoja lain. Istrinya! Haruskah kau masih menunggunya?

“Ye? Sajangnim?” Senyum diwajahnya tak pudar, menambahkan kesan Elegan dan cantik meskipun tubuh ramping itu dibalut pakaian maid sederhana yang tak dapat dipungkiri membuahkan kesan manis padanya

Hey! Dia memang bukan pelayan biasa, mungkin bisa dibilang hanya dia satu-satunya ‘Putri’ yang mau menjadi pelayan dikeluarga yang bahkan tak lebih kaya darinya.

Dan Bodohnya, dia tak menyesalinya saat melihat namja itu tersenyum. Senyuman Lee Donghae memang satu-satunya alasan dia berada disana. Tak peduli apa posisinya saat ini, yang paling penting baginya adalah Lee Donghae yang tersenyum…

Padanya.

“Bisakah kau lakukan sesuatu untukku?”

“Ye?”

“Bisakah kau mencari tahu seberapa dalamnya Istriku mencintai Kyuhyun?”

Bahkan sekarang kau sudah terbiasa menggunakan kata kepemilikan itu, eh? Lee Donghae?

“bolehkah aku juga mencari tahu seberapa banyak kau mengingatku, Fishy-ya?” ucapnya lirih sembari melihat mobil Donghae yang mulai meninggalkan pelataran rumah. Seakan memberi tahu pada angin…

…Dia juga ingin dicintai.

Oleh orang yang 13 tahun lalu berjanji akan selalu mencintainya.

***
Januari 1999

Hanneul POV

“begini juga tak apa” senyumnya, selalu sama. Membuatku tak bisa memotong apa yang sedang ia bicarakan

“euh?” dia tak juga menatapku, pandangannya kini terpaku pada jari kami yang mengait “asalkan aku tetap bisa menggenggam tanganmu seperti ini,  apapun yang mereka katakan untukmu tak lagi penting”

Senyumnya… kenapa bisa sesedih itu?

“wae?” hanya itu yang bisa ku katakan. Lee Donghae, Fishy-ya, Jangan pura-pura tidak percaya lagi. “aku percaya padamu”

Aku tak menginginkan jawaban itu, Hae…

“jadi kau tidak mempercayai matamu?” dia membuang wajahnya. aku tau, dia memang sudah mengetahuinya. Karna aku membiarkannya melihat semuanya. Sekalipun aku tau dia tak menyukai darah

“mau kuceritakan sesuatu, Fishy?” aku tak sanggup melihat wajahnya, jadi yang kulakukan hanya menatap langit yang mendung. Hah, kenapa setiap aku memperhatikan langit, langit itu tak pernah cerah, ya?

“aku tak benar-benar dilahirkan. Jika saja percobaan Appa berhasil, aku tak mungkin hidup. Jadi aku dibuat berguna. Senjata bukanlah hal asing lagi bagiku, Hae. Aku tak pernah dituntut belajar, aku dituntut untuk mendengar dan mengasah instingku. Dititik mana aku bisa membunuh sesuatu dengan metode apapun”

Genggamannya menguat. Apa kau sudah mulai takut padaku, Hae? “siapapun orang itu, asal Appa menginginkannya. Aku akan mengakhiri hidupnya dengan cepat”

Aku masih tak berani menatapnya. Hh, Tak biasanya. Meskipun hujan sudah turun, Donghae tak menarikku berteduh.

Ah benar, aku sedang mencoba ‘mematikan’ hatinya. Mana mungkin dia tersenyum dan menarikku berteduh atau main hujan?

“aku tak peduli” samar, mungkin karna air hujan mengenai bibirnya yang berusahan mengatakan hal itu sedari tadi. Aku mendengarnya. Tapi—

Kenapa jawabanmu selalu meleset dari keinginanku, Hae?

“aku akan menunggumu, hingga kau bisa menerimaku yang bahkan tak bisa membunuh seekor burung. Aku berjanji”

“apanya yang berjanji?”

“aku Lee Donghae. Berjanji akan selalu mencintai Park Hanneul, selamanya”

Aku akan percaya, Hae. Jika kau yang mengatakannya, hanya jika itu adalah perkataanmu.

Sekalipun aku tak menginginkannya, aku tetap percaya.

***
lanjut juga ceritanya, hehe. Annyeong!!

Senin, 19 November 2012

A Lover -Part 1-


Suasana yang kelam seakan tak mempengaruhinya. Mengacuhkan setiap tetes hujan yang menghantam setiap lekuk tubuhnya

“uljima, gwenchana chagiya” dengan senyuman semanis itu. siapa yang sadar namja itu juga menangis? dia tetap mengelus pundak Minrin yang basah karna hujan

Namja bodoh!

Yeoja itu bahkan tak melirik, saat bibirmu menyentuh setiap sudut wajahnya. tidakkah kau berfikir hal itu sia-sia?

Dia kehilangan. Yeojamu itu kehilangan cintanya. Jangan berpura-pura menjadi orang idiot, Cho!

“yeoppo, ne?” bisiknya pelan, berharap akan ada balasan dari yeoja yang mengambil alih hatinya itu “kita juga akan menikah seperti itu. tentunya tanpa hujan”

Oh, benar. Tuan terhormat seperti Cho Kyuhyun bisa mendapatkan apapun. Lihat saja sekarang. Yeoja Ahn itu kini ada didekapannya, dia yang memilikinya, bukan namja Lee sialan yang selalu merebut senyum Ahn Minrin.

“Rinnie-ah, nawa gyorhonhejulle?” ucapnya tetap ditelinga Minrin.

Cih, menikah, uh? Yeoja itu sedang berduka, bodoh!

Yeoja itu tetap tak bergeming, entah hanya perasaannya saja atau namja Lee yang sedang menikah disana memang tersenyum padanya?

Bolehkah kali ini Minrin memohon?

0o0

Senyum itu begitu memikat. Entah apa yang ia fikirkan, pastinya bukan yeoja yang baru saja dikecupnya karna tuntutan resepsi pernikahan

Bukankah takdir sungguh mempermainkan mereka?

Choi Youmin—ah, maksudnya Lee Youmin sudah berbaik hati mau menikah dengan namja sepertinya. Karna cinta?

Jangan bodoh! Yeoja itu sudah lama memendam rasa pada orang beruntung itu. ya, beruntung. Dicintai Yeoja sesempurna Youmin dan memiliki yeoja yang ia cintai.

Benar. Ia mencintainya, ia mencintai yeoja Ahn yang kini menatapnya dari luar sana—ah, benarkan Minrin sedang menatapnya? Dengan Kyuhyun yang sedang mengecupi wajahnya dari belakang sesekali tersenyum lembut. Apakah mungkin?

“Kyuhyunnie” suara lirih itu terdengar. Mungkin hanya ia yang bisa mendengarnya karna tempat ini sungguh berisik. Kenapa nama namja itu selalu berada disekitarnya, sih?

Keegoisan membuat jemari namja itu menarik dagu istrinya, melumatnya ditengah para undangan—juga didepan Minrin.

Setidaknya sebelum Kyuhyun juga menarik dagu Minrin untuk mempertemukan bibir mereka.

Terkejut, eoh?

Sebelum keterkejutannya hilang, air mata youmin membuatnya mendekap yeoja itu. menenangkannya sebelum ada yang sadar istrinya sedang menangis.
 
Tak taukah kau Lee Donghae. Didepan sana ada yeoja yang juga perlu kau tenangkan? Yeoja yang mungkin saja telah kau lupakan karna panik akan derajatmu yang tercoreng.

Orang-orang disana tertawa, menampakkan wajah bahagia atas skinship yang dilakukan pasangan baru itu.

Err—benarkah?

Ya, Park Hanneul! Benarkah kau bahagia?

***
ini repost dari FB ya...

Minggu, 11 November 2012

Second Sight -Part 1-


dengan sangat baiknya saya mau buat konflik baru, sebenarnya menjelaskan konflik tersembunyi yang gak di bahas di First Sight. tapi ini lanjutan, bukannya POV. Ratenya-M ya, gak selalu ada NCnya, tapi saya bisa pastikan Rate-nya gak bakal turun. karna Pra-NC atau Backsound bergenre-?- NCnya banyak...

***

“YA! KUBUNUH KAU MAGNAE!!” teriakan donghae mewakili beberapa namja disana—Ayolah, ini tengah malam, dan mereka bahkan masih mematung didepan ruang tamu dengan celana menggembung

Menanggapi ucapan Donghae, beberapa namja—sebut saja itu Eunhyuk, Leeteuk, Hankyung, Yesung, dan Kangin memilih kekamar mandi demi menuntaskan ‘urusan’ mereka daripada tidur.  Siapa yang bisa berfikir desahan erotis adalah salah satu lullaby, eh? “apa yang bisa lebih buruk dari ini?”

Namja ikan itu mengacak rambutnya frustasi. Dari semua kamar yang ada didorm, KENAPA YOUMIN HARUS TIDUR DIKAMARNYA?!

“ash… Kyuuh, deeper emhh--”

lagi-lagi Donghae mengacak rambutnya—Aish, mengapa dia meng-iya-kan ide Youmin untuk pindah kamar, sih? “aku harus minta tukar lagi dengan Hankyung-Hyung” gumamnya memperhatikan gundukan dibalik celananya dan Youmin yang tidur—Ck, bagaimana  bisa Youmin menggunakan baju setipis itu saat musim dingin didepan mata, eh?

Namja itu tertegun melihat gundukan didada yeoja itu “Minnieku sudah sebesar ini, ternyata” mengacuhkan ‘baby-nya’ yang butuh pertolongan, namja itu mendekati tubuh Youmin, menatapnya dalam sebelum memberikan kecupan yang cukup lama pada bibir yang selalu menggodanya itu

“ahh… Nggh.. Kyuhyunniehh.. ohhh Mmmh”

“Hmm… Rinn,  kau sangat ketat, chagi ahnn”

Oke, backsound yang sangat bagus saat fikiran vulgar donghae mulai bekerja “haeemmh” namja itu tersentak saat Youmin menggumamkan namanya, tanpa menaikkan tubuhnya lebih jauh, namja itu menghembuskan nafasnya keras “Lee Donghae, tena—ummph”

Donghae langsung menahan berat tubuhnya saat yeojachingunya itu menarik tengkuknya, melumat kasar bibirnya. Well—Donghae masih ingin hidup kan? Setelah beberapa menit ia menarik pelan lengan Youmin yang mengalung dilehernya, membuat jarak yang sama sekali tak ketara karna bibir mereka masih menempel meski tak bergerak

Satu menit. Cukup satu menit mereka berhenti karna Donghae kembali melumat halus bibir Youmin—oke. Hanya Donghae karna saat Youmin kembali mengeluarkan lidahnya, namja itu melepaskan tautan mereka “kau mau aku mati karna sebuah ciuman, Chagi?” Oke, itu hanya alasan. Meski nafasnya juga masih berkejaran saat ini

“Mianhae” balasnya lembut sembari mengelus pipi porcelain Donghae. Memajukan kepalanya demi meraih bibir namjachingunya “eummh…” namja itu melenguh dalam ciuman-nya. Tunggu—

Namja berarti Donghae, kan?

Ya. Meski hanya Donghae yang bisa mengalahkan Youmin dalam deep Kiss –syarat agar dia bisa pacaran dengan Youmin- tapi namja itu lebih sering kalah dalam ‘pertarungan’ mereka.

Bukankah jelas apa yang membuat mereka tak pernah sejauh pasangan yang lainnya, eh?

Tepat. Dalam hubungan mereka Youmin masih yang berada ‘diatas’. Tak mungkin kan Donghae yang ‘dimasuki’ karna terlalu terbuai dengan permainan yeoja Choi itu? Hey! Dia yang namja disini!

Membahas ‘permainan’ namja itu mengingat sesuatu—dan membuat Youmin menyeringai dan menarik tubuh Donghae untuk merasakan ‘benda keras’ dibawah sana “M-Min” Donghae menepis jemari Youmin yang mulai merayap dipunggungnya “O-Oppa harus kekamar mandi, n-ne?”

jadilah Youmin mengerang kesal karna ditinggal namjachingunya ber-masturbasi

0o0

“Kyuhyun Hyung!  Ya! Cho Kyuhyun Hyung!” ketiga yeoja itu tak ada yang bereaksi. Berfikir bahwa magnae setan itu mengacau di-dorm lain adalah alasan utama, dan yang kedua—apa peduli mereka tentang seseorang yang mungkin saja sedang mengamuk itu? “Leeteuk Hyung! ”

Mereka masih tak bereaksi. Rupanya Laptop yang mereka temukan dibeberapa kamar lebih menarik perhatian. Sesekali Hanneul akan terlihat menahan tawanya didepan laptop Donghae, penggila fanfiction itu sudah beraksi ternyata. Disusul decak kesal Minrin sembari menunjuk-nunjuk laptop tak bersalah Kyuhyun. bukankah kata Game Over sungguh sangat menyebalkan, uh?

Sedangkan satu-satunya yeoja paling diam disana sama sekali tak mendengar apapun selain desahan erotis yang terdengar di headphone-nya. Sangat beruntung yeoja itu pernah mengintip isi password Laptop simonyet hyperaktif, Lee Hyuk Jae “Aish! Donghae Hyung!!”

BRAK!!

Sialan. Sebelum namja dalam Video –entah keberapa- itu Klimaks ada yang masuk kedalam kamar Donghae “Hae—eh?” namja didepan pintu itu mengerjap imut membuat niat suci Minrin untuk memaki orang itu sirna, terlebih saat dua namja lain ikut mengintip isi kamar yang mereka tempati itu

Magnae yeoja itu hanya mengangkat sebelah alisnya melihat tiga namja yang banjir keringat didepan pintu. Berbeda dengan Minrin, Hanneul seperti melihat tokoh dalam fanfiction yang baru saja ia baca kini berdiri dihadapannya, tepatnya namja paling kanan “uke atau seme ya?”—lupakan apa yang baru saja terproses diotak-nya

Sedangkan Youmin menelan ludahnya gugup—Salahkan saja Video yang baru saja ia tutup itu. Sialannya, namja yang berada ditengah memiliki potongan wajah yang mirip dengan slut yang tadi bercumbu didalam laptopnya “kami menginap, ne?”

Sialan dua kali. Namja itu mendekat membuatnya bisa melihat sepasang nipple dibalik kaus putih yang dikenakan namja itu. padahal kedua namja yang menemaninya itu memakai jaket—apa namja itu berniat menggodanya, eh?

“Rin, urus mereka” Youmin sontak menarik Hanneul keluar dari ruangan itu, tak kuat melihat pemandangan yang tersaji dihadapannya –meskipun Hanneul agak meronta- “nugu?” jika seperti ini, dia memang cocok sedarah dengan Lee Donghae. Sikapnya yang seolah tak peduli membuat para namja itu berani duduk dikasur yang sama dengannya.

“Chanyeol imnida” namja berkaca mata itu lalu menunjuk namja yang memakai jaket hitam “itu Sehun, dan yang itu Baekhyun”—well, sesungguhnya, hanya nama namja terakhir yang ingin Minrin ingin tau. Ya, namja yang membuat Youmin menelan ludah gugup “Ya! Keluarlah, kubuatkan minum dan kue”

Dua namja yang berwajah paling childish itu keluar begitu Hanneul teriak. Sepertinya yeoja itu salah karna incarannya tak terlalu tertarik dengan tawarannya “eotte?” katanya menatap wajah Minrin dari jarak dekat. Aura tenangnya menguar. Tentu saja, dia seme. Ya, dia seorang SEME yang –selama ini- tak mungkin gugup didekatkan dengan yeoja “jika kau bisa menang dariku”

Sehun mengerutkan keningnya, tak mengerti arah pembicaraan yeoja itu sampai bibirnya ditekan lembut bibir sang yeoja. ‘begitu, ya?’ batinnya menyeringai, dia Oh Sehun, mana mungkin kalah dalam french kiss?

Tanpa menunggu lama, Minrin memasukkan lidahnya kedalam mulut sehun yang memang jarang ditutup. Menyapu lidah namja yang kini mulai memejamkan matanya, dia tak akan kalah. namja model uke seperti Sehun tak akan bisa mengalahkannya. Sayang sekali Sehun memang gay, tapi dia SEME

“euhh mmph” desahan mereka saling bersautan, kedua lidah itu saling membelit. Saling bertukar saliva, membuat mereka memiringkan wajahnya jika tak ingin cairan keramat dari mulut mereka membasahi dagu apalagi leher yang jika diperhatikan masih meninggalkan Kissmark dari pasangan masing-masing. Entah Leeteuk atau Kyuhyun yang membuatnya di leher Minrin. Asal Kyuhyun tak mengingat-nya itu tak akan jadi masalah, kan?

Ah, bukankah itu bukan sesuatu yang penting? Mereka melepas tautan mereka—dan Sehun menang. Mungkin hasilnya akan berbeda jika itu dengan Youmin. ah, benar—

Youmin dan Hanneul diruang tengah sudah membicarakan penempatan kamar. Anggap saja ciuman itu tanda selamat datang dari Minrin untuk Sehun, ne?

0o0

Minrin menggerakkan pinggulnya tidak nyaman, Kesepuluh jarinya menggenggam selimut yang menutupi tubuhnya dan Kyuhyun erat. Mereka memang sedang ada diruang tengah saat ini, menonton reality Show baru yang membuat nama Super Junior makin melejit “sshh…” yeoja itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan desahan yang menuntut untuk dikeluarkan.

Sedangkan Kyuhyun masih terbahak dengan member lainnya—Ah, jangan lupakan ke-dua jarinya yang bergerak teratur dilubang kenikmatan Minrin. Namun tiba-tiba jari itu berhenti, membuat sesuatu yang mengganjal diperutnya menolak untuk keluar “Lanjutkan, Kyu” lirihnya membuat Kyuhyun menyeringai tipis

“menikmatinya, Chagiya?” bisik Kyuhyun, sedikit mengulum telinga kiri Minrin yang membuat libido yeoja itu meningkat “Jebal…” Kyuhyun menurutinya, setelah menambahkan satu jari lagi namja itu menggerakkan jarinya secara Brutal. Sedangkan Tangan Kirinya menahan tubuh Minrin—tidak lucu kan jika hoobae mereka –EXO-K– tau tentang ini?

Youmin yang memang peka akan ‘aroma’ yang baru saja dikeluarkan Minrin mendelik tajam, sedangkan Sehun menyeringai kecil “kau tau?” bisiknya pada yeoja yang masih sibuk men-deathglare Kyuhyun. yang dibalas Evil itu dengan Kedipan mata sebagai permintaan maaf.

Youmin mengalihkan matanya, berusaha menulikan telinga sensitifnya dari suara menggoda disebelah kanannya— yeoja itu merebahkan kepalanya pada bahu Sehun “jangan berfikir macam-macam” namja itu tertawa keras—entah karna TV itu menampilkan Eunhyuk yang dibully atau karna ucapan Youmin “hanya satu macam, kok”

“euh?” Sehun menyeringai kecil, jemarinya mengelus lembut punggung Youmin “mau one night stand dengan ku?” dengan pandangan lurus kearah Donghae, Youmin meremas pelan kejantanan yang terbungkus celana tidur Sehun “sudah siap berada di ‘bawah’?”

Namja itu mengeluarkan nafas berat, sungguh beruntung ada bantal yang menutupi kegiatan tangan nakal Youmin “memangnya siapa kau? Seme?” Menarik. Itulah yang ada dalam fikiran Sehun, yeoja dengan status SEME biasanya lebih agresif, kan?

Jemari Youmin berhenti saat telapak tangannya bisa merasakan pre-cum Sehun dari luar ‘pelindungnya’—dan sekali lagi seringaian kecil Youmin keluar, tak lagi memperhatikan Donghae sudah hilang dari pandangan “Bisa juga, tapi kekasihku itu namja”

Sehun menaikkan alisnya, mengacuhkan sang ‘adik’ yang sangat butuh eraksi “kami belum melakukannya” namja itu mengangguk mengerti “berarti lubangmu masih sangat sempit, ya?” Youmin tersenyum singkat. Ucapan kurang ajar macam apa itu, eh?

“tentu saja, jad bisakah kau tidak mengganggu yeojachingu-ku?”

“Donghae…”

***
 Dikit ya? namanya juga pembukaan...

Kamis, 02 Agustus 2012

Trainee in SM entertainment



gak semua bisa didapatkan dengan mudah. bahkan untuk Boyband terkenal kayak SHINWA, Super Junior, SHINee, atau EXO. mereka menjalani jadwal yang berat saat jadi Trainee di SM ENTERTAINMENT. ada nih bocorannya bagi yang mau ikut audisi di Entertainment besar kayak SM.E


1.Untuk menjadi trainee SM Entertainment ,kalian harus di audisi dan menunjukan bakat kalian.

2. Kalau saat di audisi juri menyukai kalian, maka kalian akan di terima. Dan juri akan melihat perkembangan kalian.

3. Juri yg mengaudisi biasanya tau, kalian MAMPU untuk melanjutkan dan masuk ke dalam tahap trainee atau tidak, walaupun kalian belum menunjukan bakat.

4. Saat kalian mengikuti audisi, jangan terlalu banyak memakai make up! karena biasanya mereka (Juri) ingin tau muka alami kalian (tanpa makeup)

5. Menyanyi memakai lagu bahasa inggris dapat mempengaruhi penilaian juri saat mengaudisi. nilai kalian bisa menjadi bagus atau sebalik nya.

6. Kalau kalian di audisi dengan menari, maka pilihlah lagu yang bertempo cepat dengan gerakan yang
memang memiliki konsep.

7.Kalau kalian di audisi dengan menyanyi, maka pastikan dulu bahwa ada banyak nada tinggi dan kalian bisa menyanyikannya dengan baik.

8. Kalau kalian di audisi dengan model, maka kalian harus melakukan berjalan ke depan - belakang dan berpose-3 kali semenarik mungkin.

9. Jika kalian lolos audisi SM Entertaiment maka nanti ada pihak SM.E yang mau bertemu orang tua kalian *tapi ada juga yg engga*

10. Jika sudah menjadi Trainee di SM.Ent, maka SM akan membayar iuran sekolah, makan, tempat tinggal dan pakaian.

11. Para Trainee di SM juga akan di bawa ke “KENT” dimana di tempat itu kalian akan belajar bahasa korea,jepang dan cina.

12. Saat menjadi Trainee di SMent,kalian akan berlatih selama 4 hari dalam 1 minggu

13. Jika kalian menjadi trainee di SMent,biasa nya kalian hanya belajar 3-4 jam,lalu saat sepulang sekolah kalian langsung latihan lg.

14. Rata-Rata trainee SM hanya mendapat waktu tidur paling lama 2 jam. Bagaimana jadwal dari
pihak pelatih trainee di SM saja

15. Selama pelatihan trainee, kalian di latih fisik, menyanyi, akting, modelling juga menari. Menari biasanya memakan waktu 5 jam setiap hari nya.

16.Jika mempunyai account di jaringan situs sosial,kalian bsa menyimpannya slama menjadi trainee, tetapi kalian harus menghapusnya jika akan debut

17. Selama di trainee kalian boleh menyimpan email, tetapi susah untuk menyimpannya dan harus mempunyai alasan tertentu.

18. Biasa nya para trainee lebih suka menghabiskan waktu untuk latihan dari pada menghubungi orang tua nya.

19. Biasa nya para trainee SM.Ent yg berasal dari luar negara korea akan di masukan ke sekolah KENT.

20. Saat trainee, rata-rata para training SMent mendapatkan pembimbing training seorang perempuan/laki-laki.

21. Biasa nya, para trainee akan di suruh menunjukan perkembangan latihan mereka selama 1 minggu 1 kali. Ini penting untuk menilai kedepanya.

22. Para Trainee biasa nya lebih dekat dengan pembimbing/guru mereka selama menjalani kehidupan trainee dari pada dengan sesama peserta trainee.

23. Biasa nya,beberapa trainee juga menyerah dan mundur (lalu kembali ke kampung halaman) dengan alasan krn mereka rindu rumah.

24. Jika kalian gagal mengikuti audisi SMent,kalian bisa mengikuti lagi-lagi dan lagi audisi SMEntertaiment.

25. Saat menjadi trainee,kalian hanya dapat menggunakan hp, kurang lebih hanya 1 jam Trainee di SMent juga biasa nya akan di bayarkan untuk pergi ke gym, salon atau operasi plastik jika di perlukan.
.
.
.
see? mereka berjuang sebelum debut, makanya mereka bisa punya talent yang bermutu kayak yang kita lihat sekarang. buat yang mengikuti Audisi semangat ya!!
jangan lupa kata-kata Choi Siwon di I'AM THE MOVIE
“Jika kalian menjadi trainee di SM. Ent, kita seperti memasuki sebuah sekolah, tetapi sekolah yang tidak akan pernah lulus” --

Selasa, 10 Juli 2012

First sight -part 4-

buat part terakhir rate-nya M lagi nih, tapi ini bukan tentang making love, tapi tentang perasaan. apa bedanya? jelas ada bedanya. baca aja deh. makasih ya yang udah baca. Annyeong!!

0o0

“aku-aku akan tidur dikamar Kyuhyun Oppa” kata Minrin saat ia baru akan beranjak tidur—aish, jangan ingatkan dia bahwa sejak insiden dapur dua hari yang lalu dia menolak untuk berada satu ruangan dengan Leeteuk. Ayolah, dia bisa cepat mati kalau mengingat hal yang seperti itu~ “aku dengar, kau dan Kyuhyun akan bertunangan” ucap Leeteuk lirih

Minrin menggigit bibir bawahnya. Ya, siapapun tau keluarga Lee dan Cho mempunyai hubungan dekat. Dan sangat tidak mungkin mereka menikahkan Cho Ahra dengan Donghae karna Ahra tidak pernah ingin suaminya seorang Entertainer—well, mereka juga sangat tau kalau kedua orang itu sedang menjalin hubungan, jadi, apa salahnya? “Maaf…”

Minrin kembali mendudukkan dirinya dikasur Leeteuk, ia menagis. Menangis akan cintanya yang tak mulus. Saat bersama Kyuhyun, ia sangat yakin dirinya mencintai namja berperingai mesum itu. tapi saat bersama Leeteuk, ia yakin bisa mengabaikan semuanya tanpa terkecuali “uljima, Rinnie-ah”

Namja itu tak melihat saat bibir Minrin menyatakan pengakuan cinta tanpa suara. Sedangkan dipojok ruangan Youmin menatap miris—yah, kedua orang itu tak memperhatikannya karna ia sudah dari tadi tertidur disofa kamar Leeteuk. Sepertinya lagi-lagi ia akan melihat adegan LIVE tanpa bisa praktek langsung dengan Donghae. Aish, dimana kameranya disaat penting seperti ini?

“Teukkie Oppa” Yeoja itu mendongak untuk melihat wajah Leeteuk yang memandangnya teduh. Belum sempat Leeteuk menjawab, Minrin telah menyatukan bibir mereka, melumat bibir sintal itu secara bergantian. Well—dengan senang hati yeoja itu membuka mulutnya saat Leeteuk mulai mengeluarkan lidahnya

Saat cinta harus diakhiri. Saat rasa tak lagi dapat dimengerti. Saat itu lah Pembuktian Cinta dilakukan-nya meski ia tau hal ini tak seharusnya terjadi.

Air matanya mengalir. Tapi siapa yang peduli? Mereka dilanda gundah saat ini, membuat air yang terasa asin itu bergabung dengan saliva mereka yang berceceran. Perlahan Minrin mendorong dada Leeteuk, melepaskan tautan mereka dan memindahkan bibirnya menjelajahi leher jenjang namja itu “eugh…”

Leeteuk membiarkan apapun yang dilakukan Minrin. Menikmati setiap sentuhan ragu-ragu namun pasti yang dilakukan yeoja itu pada tubuhnya. Pasrah, eh? “sshh… egh…” desisnya saat yeoja itu mulai meremas kesejatian-nya yang masih terbungkus rapi “biarkan aku, sekali saja” ujar Minrin lirih sebelum mengulum telinga Leeteuk, membuat namja itu lagi-lagi mengerang nikmat

Well—bagaimanapun posisinya namja selalu memegang kendali, Right? Lihat saja tangan Leeteuk yang mulai melepas kemeja Minrin saat yeoja itu sibuk memberi tanda disekitar bahunya yang terbuka “ahh.. O-ohh Oppa” desahnya saat tangan Leeteuk mulai meremas lembut bongkahan didadanya—err… sejak kapan ia topless seperti ini?

Wajah Minrin serasa kabur saat ia menatap Yeoja itu dari jarak dekat. Air matanya sungguh mengganggu, eh?

Merasa tubuh Minrin melemas Leeteuk membalik posisi mereka, matanya memandang sayu kearah yeoja yang wajahnya sudah memerah sempurna “kita hanya teman” ujarnya pelan, menerpakan wangi memabukkan saat nafasnya mengenai bibir yeoja itu. benar mereka hanya teman. Lalu Apa hal ini harus dihentikan?

Yeoja itu memejamkan matanya sejenak.

Sepertinya tidak.

Minrin menarik tengkuk namja diatasnya, mengajak lidahnya berperang disela kegiatan Leeteuk mengelus vaginanya dari luar underware yang dikenakannya “cpk.. ah…” decak saliva yang dipaksa keluar memenuhi ruangan sunyi itu. Yeoja itu melepaskan tautan mereka, memandang Leeteuk sayu sambil melepas cardigan –tanpa memakai kaos- yang dikenakan Leeteuk “ne, kita hanya teman”

Seperti tak membutuhkan jawaban, jemari cekatan namja itu telah menanggalkan material yang tersisa ditubuh kedua-nya. menjelajahi kulit Minrin adalah yang dipilih-nya untuk menambah kenikmatan semu yang didapat yeoja itu juga batinnya. Well—itu tak berlangsung lama karna lidahnya berhenti dinipple Minrin. Menghisapnya kuat dan menggigit kecil benda yang sudah mulai mengeras itu “Eughh… Oppa ahh”

Tak ada ‘game’ yang menarik tanpa ‘sound’, bukan?—see, saat bibirnya sibuk mengemut nipple yang memerah itu bergantian jemarinya memilin klitoris Minrin, memberikan yeoja itu mengerang lebih keras karna titik kenikmatannya dijamah sekaligus.

“Teukkie-ah!” teriak yeoja itu saat klimaks pertamanya keluar. Well—jika Leeteuk menganggap ini permainan antar teman -menurutnya-, mana mungkin yeoja itu hanya pasif menerima semua rangsangan? Maka dari Itu, dengan nafas yang berkejaran Minrin membalikkan posisi mereka “biarkan aku, Oppa” ujarnya dengan suara bergetar. Tidak, jangan pernah berfikir ia sedih karna melakukan hal ini tanpa sebuah ikatan. Ia kecewa karna namja itu sama sekali belum mengucapkan namanya

Bibirnya mulai meraup kejantanan Leeteuk yang memerah “euh… ter-rus ahh.. lebih dalam” racau Leeteuk saat Minrin mulai mengoral junior-nya—hah, sayang sekali Minrin tak melihat tatapan khawatir namja itu saat dirinya mulai memaksakan meraup keseluruhan junior-nya

Tak bisa dipungkiri tubuhnya bergetar saat Minrin menghisap kuat ujung junior-nya, menggesekkan batang kesejatiannya dengan gigi-gigi yang semakin lama semakin pintar memanjakan miliknya dibawah sana—ah~ twinsballnya yang diremas kasar melengkapi semua itu

“Aghh! Riin!!” Minrin tersenyum sambil menelan setengah cairan Leeteuk. Dengar bukan? Namanya dipanggil! Namja itu menyerukan namanya saat ia mendapatkan klimaks pertamanya! Dengan cepat Yoeja itu menyambar bibir Leeteuk, membagi cairan putih itu dengan pemilik-nya

“wae? hhah, ada apa dengan-mu, Rinnie-ah?” ucapnya terbata—Hey! Dia mencintainya, ingat? Dan jangan mengungkit didepannya bahwa yeoja itu –dari sudut pandangnya- sudah memiliki seseorang yang dicintainya

“bersikaplah seolah kau mencintaiku, Oppa. Sekali ini saja” ucapnya sambil memposisikan tubuhnya di tempat yang tepat, untuk menghujamkan tubuhnya terhadap kejantanan Leeteuk yang sangat jelas sudah mengeras.

Karna aku mencintaimu

Leeteuk menarik lengannya yang masih digenggam Minrin, membungkusnya erat dengan kedua tangannya membuat yeoja itu menatapnya bingung. Well—Leeteuk hanya tersenyum dan mengangkat tangan Minrin ke mulutnya dan menunduk mencium ujung jari Minrin “Maaf…” gumamnya di sana.

Karna aku memang selalu mencintaimu

Minrin tersenyum getir, apa namja itu benar-benar menuruti permintaannya, eh? “uljima…” Tanpa foreplay, Minrin menurunkan badannya. Yeoja itu menggigit bibir bawahnya karna rasa perih mendera bagian vitalnya saat kepala junior Leeteuk mulai memasuki dirinya—tapi hal itu tak akan membuatnya berhenti.

Ia hanya ingin yang pertama kali merenggut kevirgin-annya adalah junior besar nan merah itu. bukan lidah ataupun jemari panjang namja itu. Egois? Tak taukah ia Leeteuk cemas akan keadaannya saat ini? siapa yang akan tenang saat seseorang yang dicintainya menahan sakit seperti itu, eh?

Ya, dia memang tidak tau.

Yeoja itu mengerang pelan saat ia menghentakkan tubuhnya kuat, membuat junior Leeteuk tertanam sempurna dalam dirinya. Sakit? Oh, apa darah yang mengalir dari bagian vitalnya bisa berbohong?

Leeteuk menggeram nikmat. Memfokuskan diri agar tidak menyerang yeoja itu dengan brutal dan membiarkan yeoja itu memandu jalannya permainan –sialan- ini.

Apa kau mencintaiku, Rinnie-chagi?

Diremas pelan payudara yeoja itu untuk mengurangi rasa sakit-nya, bibirnya mengulum bibir yeoja dengan lembut “ahgmm” desah Minrin teredam bibir Leeteuk. Merasa pasokan udara mendesak-nya yeoja itu melepas pelan pangutan mereka “kita mulai” ucapnya lembut sambil menaik turunkan badannya dibantu satu tangan Leeteuk

Mencari titik sensitive-nya bukan hal yang sulit karna beberapa saat kemudian yeoja yang sedang me-ride pasangannya itu sudah menggeram nikmat “Oppa.. nee, disana hh, ah~ ooh” racau Minrin menambah kecepatan in-out mereka—tak lama berhenti karna Leeteuk langsung membalik posisi mereka

“let me” Leeteuk kembali menggerakkan pinggulnya—tidak mau orang yang dicintainya mencari kenikmatannya sendiri dan dia hanya bisa menonton dari bawah sana “Oppa, ahh, cepat ohh sshh” well—kata-kata itu bagai perintah untuknya, Leeteuk menambahkan kecepatannya sesekali menggeram nikmat karna juniornya terjepit kuat rectum sempit yeoja itu

Erangan mereka mengakhiri hal ini, Leeteuk memeluk tubuh polos Minrin tanpa mengeluarkan miliknya “tidurlah, Rin. gomawo” ucapnya mengecup kening yeoja itu. Minrin? Yeoja itu tersenyum lirih dalam dekapan Leeteuk—memejamkan matanya berharap ini akan abadi dalam ingatannya. Hey! Dia akan bertunangan, bukankah terlalu muluk mengharapkan hal ini selalu terjadi dalam kenyataan, eh?

Merasa nafas yeoja itu telah stabil -terlelap- Leeteuk merenggangkan pelukannya, mengecup sekilas bibir merah Minrin “Mianhae, saranghae” ucapnya sebelum mengeluarkan miliknya dari hole ketat Minrin—yang membuat yeoja itu mengerang tak nyaman. Hah, kenapa kata-kata itu hanya bisa keluar saat yeoja itu tak mungkin mendengarnya, sih?

Leeteuk menarik selimut untuk menutupi kedua-nya, melirik kearah sofa yang ditempati Youmin untuk mengamati aktifitas mereka “Youminnie, Mianhae” ucapnya lirih namun dapat didengar yeoja itu—well, ruangan sunyi itu tak akan menghalangi setiap kata yang diucapkannya

“seharusnya kau katakan, kau mencintainya Oppa” yeoja itu bangkit dari sofa, menuju Leeteuk yang hanya menunduk sambil memainkan selimut yang menutupi bagian bawahnya. Youmin menepuk bahu polos Leeteuk pelan “ini gak seharusnya terjadi”

Leeteuk mengangkat wajahnya “arrasso” setelah menghela nafas berat Youmin melemparkan kaos Leeteuk yang memang tadi dibawanya dari atas sofa “lakukan apa yang menurutmu baik, Oppa” ucapnya sebelum keluar dari ruangan itu. Oh lihat saja sekarang. Wajah datarnya berubah masam. Haaah… kapan Donghae akan menyentuhya seperti itu~

Dengan mengumpat tertahan Youmin keluar dari ruangan itu—ia masih cukup waras untuk menguncinya dengan kunci duplikat yang khusus hanya dipegang olehnya—bahkan Leeteuk tak mempunyai kunci selengkap dirinya. Namun saat ia melewati kamar Kyuhyun yeoja itu terdiam.

Satu minggu telah terlewat. Dan meskipun Kyuhyun menolak Mobil-nya, namja itu tetap menerima costale game-nya yang dibelikan Donghae waktu itu. dasar maniak game!

Dan satu minggu lagi mereka bertunangan. rasa bersalah membuatnya masuk kedalam kamar tuan muda Cho itu “Kyu?”

Kyuhyun menyambutnya dengan senyum mengembang, ia memeluk tubuh Youmin dan menariknya hingga mereka duduk diatas ranjang Kyuhyun “Lihat, Min. ini indah, kan?” tubuh yeoja itu membeku saat Namja cho itu menunjukkan benda pengikat. Cincin pertunangan Cho Kyuhyun dengan Ahn Minrin.

“aku men-design-nya sendiri, loh” namja itu tersenyum manis—err… oke, itu memang terlihat mesum disaat yang bersamaan

Kyuhyun merebahkan tubuhnya meski matanya tak lepas dari kedua cincin itu “kau melihat Minrin? Aku ingin menunjukkan ini padanya” hatinya mencelos melihat tak ada lagi seringaian yang terlukis disana. Namja ini benar-benar bahagia, eh?

“ah—M-Minrin sedang keluar” otaknya bekerja cepat, dengan sekali hentak Yeoja itu berada diatas Kyuhyun “Kyu Oppa, berjanjilah satu hal denganku”

“mwo?” bingung? Tentu saja. bahkan Youmin tak pernah terlihat serius seperti ini “jangan lepaskan Minrin sedikitpun, jaga cintanya untukmu kalau perlu cepatlah menikah dan tinggal berdua dengannya” Kyuhyun mengenyitkan dahinya bingung. Yeoja itu terlihat panik

“berjanjilah padaku, Kyuhyun Oppa. Jaga dia. Aku sudah menganggapnya sebagai saeng-ku sendiri, yakso’?” Apa-apaan panggilan itu? dari pertama kali mereka bertemu saja yeoja itu tak pernah mau memanggilnya Oppa. Apa imajinasinya terlalu tinggi hingga mendengar Youmin memanggilnya ‘Oppa’ sebanyak dua kali, eh?

mau tak mau Kyuhyun mengangguk. Lagipula mereka akan segera bertunangan, tak ada masalah bukan?

Perlahan Youmin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Kyuhyun, membuat namja itu lagi-lagi mengenyit bingung karna sifat yeoja Choi itu jadi aneh—meski memang dari awal juga begitu

Setelah menutup pintu Youmin menghela nafas berat—jika dia menyadari lebih cepat tentang hal ini dia tak akan berbuat sejauh ini. ah, bodohnya dia membiarkan Leeteuk dan Minrin ber—ARGHH!! Kenapa jadi seperti ini? ia jadi tak ada cara lain selain membiarkan hal ini terkikis waktu.

“Mianhae”

Tapi, Bukankah Minrin tak tau jika Leeteuk mencintainya, eh?

Ini akan baik-baik saja karna Kyuhyun pasti bisa mengambil hati Minrin dengan cepat—ah ia jadi ingat namja itu terlalu mesum untuk tidak menyetubuhi Minrin saat pertunangan mereka selesai. Semoga pepatah ‘sex adalah awal dari cinta’ benar adanya, ne?

Seminggu, ya? Sepertinya waktu yang cukup untuk menghilangkan ‘kepemilikan’ Leeteuk atas Minirin—karna untuk selanjutnya ia tak yakin Kyuhyun akan membiarkan Kissmark-nya pudar. Ah~ sepertinya ia punya pekerjaan baru selain membujuk Donghae melakukan ‘itu’ dengannya. Membantu Minrin berjalan—Aish, semoga setelah menikah Kyuhyun menyewa apartemen yang lebih kedap suara.

Mengingat betapa kencangnya suara yeoja itu saat mengerang dan mendesah, Ia tidak yakin akan kuat mendengarnya. Ah, tapi bisa saja Donghae malah terangsang dan ‘menyentuh’nya “aku harus membantu Hae pindah ke-kamar Han-Oppa” ucapnya dengan mata yang melirik kepintu disebelah kamar Kyuhyun


—Aish, bergaul dengan Ryeowook tak menurunkan fantasi liarnya sepertinya. Lihat saja seringai mesum itu lagi-lagi keluar.

Jumat, 06 Juli 2012

First sight -part 3-

hyaaa... rate-nya naik lagi, udah Rate-M nih, yang gak suka baca lime kurang sepet mending dilewat aja. mian, baru pertama kali buat NC, jadinya masih begini deh. baca aja deh, Annyeong!!
0o0

Pagi ini tak terlalu baik. Katakan saja semua couple disini mengalami masalah “Min, kita sarapan diluar saja” kalimat dingin dari Donghae sukses menambah keheningan diantara mereka—siapa yang tidak cemburu saat Yeojachingunya tidur berpelukan dengan namja setaraf Kyuhyun, eh?

Sedangkan Minrin hanya melirik Kyuhyun tajam. Ya, dia tau Youmin memang selalu ‘berkeliaran’ ke tiap kamar dan memeluk seseorang ketika tidur—tapi dia tidak bisa mentorelir saat melihat Kyuhyun –yang bajunya tersingkap hingga dada- memeluk Youmin yang hanya memakai piyama kebesaran untuk menutupi celana super minimnya–perlengkapan untuk menggoda Donghae tadi malam-

Yang lain hanya diam karna atmosfir berbahaya itu. Oke, lupakan Hanneul dan Siwon yang saling melirik dengan wajah memerah juga Ryeowook yang menggigit bibirnya cemas. Hey! Bagaimana jika ada yang tau kejadian semalam? meskipun tak ada yang tau Donghae dan Youmin berpacaran kecuali Minrin, semua tau Donghae ‘sedikit’ protective pada ketiga yeoja disana

“yang punya kepentingan lain, keluar” aura prabu Jung Soo mendominasi tempat itu—membuat Donghae menarik Youmin keluar dan Siwon yang memberi kode agar Hanneul juga keluar

Namja-namja disana sedikit melirik saat Ryeowook juga keluar—hanya sebentar karna perhatian mereka jatuh pada Minrin dan Kyuhyun yang tengah menyantap sarapan mereka dalam tenang “Lanjutkan makan kalian” kata Leeteuk pelan sebelum bangkit dari kursinya

“Kyuhyun, Minrin” kedua manusia itu hanya menggumam tanpa menoleh, membuat Leeteuk menghela nafas lelah—sangat lelah untuk cemburu dan hanya melihat “kalian yang membersihkan piring hari ini” Ucapnya sebelum benar-benar keluar dari ruang makan.

0o0

Minrin menghisap darah Kyuhyun yang keluar lumayan banyak—namja itu tak bisa fokus dan terkena pecahan piring yang ia jatuhkan “Bodoh” ucap Minrin datar setelah menempelkan plester di jari telunjuk Kyuhyun

Namja itu tak terlalu memperdulikannya, mata obsidiannya tertumbuk pada bibir merona yang sedikit terkena bercak darahnya. Sepertinya Kyuhyun harus mengunjungi dokter pribadinya—Bagaimana bisa dia merasa Bibir Minrin terlihat makin menggoda setiap harinya, eh? “Mianhae”

Yeoja itu tersenyum lembut—mulai sadar kalau tidur Kyuhyun memang berantakan dan Youmin sudah punya Donghae “kau namjachinguku, bukan?” Kyuhyun menjilat bibir yeoja itu seduktif, menghilangkan darah yang tertempel disana “tentu”

“gurae, kau tak pernah mengatakan kau mencintaiku, Cho Kyuhyun” ucapnya dengan mata sayu, yang dibalas Kyuhyun dengan anggukan pelan “karna aku juga tidak mendengarnya darimu, Rinnie-ah” Gotcha, dia tau yeoja itu pasti akan menanyakan hal ini—dan persiapannya pun dia lakukan dari jauh hari. Kyuhyun memang jenius, kan?

“wae?” Namja Cho itu mendekatkan bibirnya pada telinga Minrin, membuat Yeoja itu menegang saat hembusan nafas Kyuhyun mengenai daun telinganya “aku tak pernah yakin kau mencintaiku” perlahan, Kyuhyun mengeluarkan lidahnya, menjilat pelan telinga Minrin “eghh” Yeoja itu menahan desahannya saat lidah Kyuhyun menggelitik liang telinganya.

“a-arasso” perlahan Kyuhyun menarik dirinya, menatap lembut wajah yeoja yang merona entah karna malu—atau horny, eh? “gomawo” ucap namja itu sebelum mendekatkan wajahnya. Reflek, Minrin memejamkan matanya. Merasakan bibirnya ditekan lembut bibir tebal sexy milik namjachingunya itu

genggaman tangannya pada ujung baju Kyuhyun mengerat saat namja itu mulai melumat lembut bibir bawahnya—well, dia tak mungkin menyiakan kesempatan untuk ikut menghisap bibir atas kyuhyun, kan?

cukup lama hingga lidah Kyuhyun mulai menjilat bibir bawahnya—seakan meminta izin untuk memasuki gua hangat miliknya “Kyuhh~” sangat jelas desahannya pasti lolos. Hey, jemari Kyuhyun mulai mengelus tengkuknya hingga turun kebagian punggungnya! Diperlakukan seperti itu, Yeoja mana yang tidak mendesah, eh?

“Eugh~” rasanya seperti bermimpi saat lidah terlatih Kyuhyun menggelitik langit-langit mulutnya— “Kyuhy—eh?” paling tidak sampai pengganggu datang.

Keduanya langsung memisahkan diri melihat uri leader mematung didepan pintu “waeyo, hyung?” oke—Lupakan wajah masam Leeteuk, karna dua orang itu tidak akan mengakui kalau mereka pernah melihatnya “Kyu, bisa temani aku berbelanja?” kata Leeteuk pelan

“aku ada jadwal sebentar lagi. Rin tolong ya?” sahut Kyuhyun langsung keluar, meninggalkan Minrin yang memandang kuku jarinya. Benarkah jemari itu lebih indah dari makhluk didepannya, eh? “Rin-Ah, mau?”

Minrin tersenyum sekilas, dalam sekali tarik, yeoja itu langsung membuat Leeteuk jatuh menimpanya -yang kini juga jatuh terbaring- “R-rin?” panic? Tentu saja. Mana mungkin dia bisa santai saat kulit bahunya terasa basah?—ah, lututnya terasa perih saat menghantam marmer “mianhae” ujar Minrin dengan suara bergetar. Membuat Leeteuk bingung dengan apa yang memenuhi fikiran Yeoja itu

“Uljima, Gwencana chagiya” kata Leeteuk membuat hatinya seakan mencelos mendengar perkataan namja yang kini mengusap kepalanya pelan. Entahlah, tapi—Minrin merasa ada yang salah saat namja itu melihatnya dengan namja lain -namjachingunya- “Mianhae, Oppa. Jeongmal mianhaeyo” Namja mana yang bisa marah saat orang yang dicintainya seperti ini? jika ada, Namja itu pasti bukan Park Jungsoo

Leeteuk merenggangkan pelukannya perlahan, mengecup kedua mata yang terpejam meski masih mengeluarkan Kristal bening-nya “aku tak suka melihatmu menangis” Kecupannya berlanjut kehidung Minrin “aku tak mau melihatnya memerah karna menangis” ditekan bibirnya pada bibir merona milik yeoja itu. Lama, seakan dapat menghentikan isak tangis yang sesekali lolos dari bibir yang menjadi candu harinya

Oh—jangan salahkan dia saat otaknya tiba-tiba saja mengulang adegan saat yeoja itu membalas pangutan Kyuhyun. Sadar atau tidak Leeteuk mulai menggigit pelan bibir Minrin, mengekplor setiap inci mulut yeoja yang baru tadi pagi ia rasakan –dan baru saja dijelajah orang lain- “h-hiks-euh…” Dia benci. Benci saat yeoja itu menangis. Saat bibir itu bersentuhan dengan namja yang bukan dirinya. Membuatnya tanpa sadar menghisap lidah Yeoja yang sesekali membelit lidahnya

Well—Leeteuk tak sadar, Minrin menyukai hal itu. Menyukai sensasi saat lidah namja itu mengaduk salivanya—menyukai saat bibir pertama yang memberitahunya tentang sensasi yang dirasakan Youmin saat melakukannya dengan Donghae. sensasi yang berbeda dengan yang diberikan Kyuhyun padanya.

Memabukkan dan membuatnya kecanduan.

Katakan ia bodoh atau apapun—yeoja itu suka sekali tertidur, karna apapun mimpinya—hal terakhir yang menutup mimpi itu adalah sesuatu yang indah seperti saat ini. persetan dengan apapun, yang dia inginkan adalah ciuman hangat dari Leeteuk seperti yang ia rasakan dalam setiap mimpinya—membuatnya tak pernah ingin tidur dikamar lain selain kamar namja yang menjadi Leader di Dorm itu

Apa mimpi bisa sejelas kenyataan? Atau sesuatu mengganjal otaknya hingga tak pernah sadar hal itu memang nyata?—sekali lagi ia tak peduli. Minrin memiringkan wajahnya agar daging tak bertulang itu lebih dalam menggapai dirinya. Lupakan ia hanya memakai kemeja tipis Leeteuk yang diambilnya secara acak tadi pagi—apalagi memikirkan mereka masih berada didapur saat ini. Dengan pintu yang terbuka lebar—

Menampilkan sosok Haneul yang didekap erat Siwon agar tak melihat saat tangan Leeteuk mulai membelai lembut perut Minrin. Well—sebagai calon adik ipar yang baik, Siwon melemparkan Phonecellnya untuk menyadarkan namja yang sangat kurang tempat hingga bertindak seperti itu didapur yang bisa siapa saja melihatnya

Merasa ada sesuatu yang mengenai punggungnya, Leeteuk melepas pangutan bibir mereka—dan menarik tangannya secara perlahan. Menatap dua manusia didepannya cemas. Well—itu tidak lama karna ia segera memeluk Minrin agar yeoja itu tidak melihat Hanneul ataupun Siwon yang juga berpelukan

Namja itu mengibaskan tangannya agar Siwon membawa manusia polos yang sudah terkontaminasi itu menjauh. Well—yeodongsaeng-nya memang belum cukup dewasa secara pemikiran, tapi setidaknya yeoja itu tau akan apa yang dirasakannya. Cinta harus diperjuangkan meski melepaskan harus menjadi yang terakhir dilakukan.

Katakan dia gila atau idiot—Tapi dia memang tak bisa melepaskan Yeoja yang kini terlelap karna kelelahan itu begitu saja. Ya. Hal itu membuatnya sakit. Tapi mencintainya adalah sebuah pilihan yang tak mungkin dia lewatkan “saranghae”

Err… sepertinya Leeteuk akan berbelanja sendirian minggu ini, ne?

0o0

Namja itu melempar PSP-nya kesembarang tempat. Dia Pasti gila—tak mungkin dia melihat tokoh gundam dalam PSP-nya sebagai yeoja gila yang selalu mencuri ciuman -kecupan- nya tanpa kenal waktu apalagi tempat “PSP-ku pasti rusak” sangkalnya

Namja itu mengacak rambut ikalnya, dan segera keluar—mencari seseorang yang bisa diajak bicara “Minnie!!” namja itu memeluk Youmin yang memang ingin masuk ke-kamarnya, membuat Yeoja itu kelabakan karna Donghae yang sedang berdiri dibelakangnya sudah berdehem tak terima. Aish, mereka baru saja berbaikkan, kan?

Well—Siapapun yang melihat mereka pasti beranggapan kedua orang ini habis melakukan yang 'iya-iya'. Youmin yang basah kuyup menampilkan lekuk tubuh yeoja yang hanya memakai kemeja putih nan tipis dipeluk Kyuhyun yang topless dengan boxer pendek yang sedikit kedodoran. Dan dengan rambut yang berantakan itu -jika tidak ada Donghae disana- siapa yang bisa memastikan reaksi Leeteuk akan hal ini?

Yah, diluar memang hujan dan pasangan itu baru saja mencari tempat untuk bermesraan “Aku harus ganti baju, pabo” Kyuhyun melonggarkan sedikit pelukannya tanpa sedikitpun punya niat untuk melepaskannya “kau memintaku untuk menggantikannya, Min?”

PLAK!

Donghae—ah, tidak. Youmin lebih dulu menggeplak kepala magnae yang sepertinya sudah konslet itu “install dulu otakmu, Cho Kyuhyun. ah, Henry Oppa dan Zhoumi Oppa akan datang sebentar lagi” Kyuhyun cemberut tingkat akut. Yeoja ini memang tak pernah sopan pada yang lebih tua—err.. maksudnya tidak pernah sopan padanya.

“kau bahkan memanggil si-Mochi basi itu dengan Oppa, aku lebih tua darinya, paboya-Min” sahut Kyuhyun menyentil dahi yeoja yang kini memasang wajah masamnya “wajahmu bahkan lebih tua dari Teukkie Umma, Kyu. Dan Donghae oppa, hentikan tanganmu atau kupatahkan sekarang juga” katanya datar saat tangan jahil Donghae sudah merambat masuk kedalam kemeja-nya—aish, jika mereka hanya berdua yeoja itu tidak akan segan-segan menyerang Donghae duluan

Setelah mendorong makhluk yang menghalangi jalannya, Youmin langsung masuk kekamar Kyuhyun. Mencari kaos yang dirasanya bisa menghangatkan tubuh. Sepertinya yeoja itu flu, ne?

“eh?—emmph” yeoja itu menahan tawanya. Bagaimana tidak? Dia melihat kumpulan vibrator dilemari paling bawah seorang CHO KYUHYUN! Aish, Donghae yang kelewat pervert saja belum pernah melakukan hal  ‘itu’ dengannya. Ah~ tapi sepertinya ‘mainan’ itu masih baru—menaruh kamera dikamar uri magnae sepertinya boleh juga…

“YA! Pakai pakaianmu sendiri, Min” wajahnya memerah, uh? “Kyunnie chagi, kau merencanakan apa untuk yeojachingumu itu, eh?” tanya Youmin dengan senyum mengejek—sebenarnya untuk menghindar dari tuduhan Kyuhyun yang memang nyata bahwa ia lebih suka memakai baju para namja disana daripada bajunya sendiri. Entahlah—lebih nyaman memakai pakaian mereka daripada pakaiannya sendiri yang bahkan sudah 3 bulan ini belum disentuh lagi

“n-nae—” kalimat terbata Kyuhyun langsung dipotong yeoja itu “ne,ne. lakukan semaumu, tapi ingat masa suburnya, ne Kyuggie?” setelah mengambil baju yang dirasanya hangat dan tentu saja cukup lebar untuk menggoda kekasih pervert nanggung-nya itu, Youmin keluar meninggalkan Kyuhyun yang lagi-lagi mengacak rambutnya frustasi. Haah~ indahnya dunia saat melihat ada sextoys didalam dorm, kapan Donghae akan sadar kalau dia sudah cukup dewasa untuk ‘dimasuki’, ya?

Sambil tebar pesona pada Heebum, dan pastinya ddangko brother yang ditinggal sang ‘Appa’ Yesung tercinta, Youmin mencoba cara kurang kerjaan membuat keringat. Apa lagi kalau bukan meminjam kaset biru pada sang pastur gagal?

Tapi keinginan untuk mendobrak pintu dihadapannya sirna saat ia mendengar suara Hanneul yang pastinya membuat Siwon kelabakan “apa NC-an itu enak, Oppa?” Oke—katakanlah ini keberuntungan Youmin karna pintu kamar itu tak tertutup sempurna “eh? Eum… n-ne” benar bukan?

Yeoja itu sungguh menahan tawanya saat Haneul mulai menggoyangkan tangan Siwon, sambil memasang tampang antusias –yang terlihat sangat bodoh- “ayo kita lakukan, Oppa. Lagipula kan sekarang dingin” yah—salah sendiri namja itu mengatakan NC sebagai not cool. Meskipun benar, yeoja semacam Haneul tak akan berfikir yang ‘iya-iya’ dong pastinya~

“tapi itu sakit, Hannie baby” ucap Siwon dengan muka semelas mungkin. Ayolah, jika yeoja itu memasang Kitty Eyes-nya, mana bisa ia menolak. Apalagi untuk bercinta?—Hell, ini adalah impiannya untuk menyetubuhi Yeoja yang sangat dicintainya itu

“chagiya, dengarkan aku” Siwon mengecup sekilas bibir yeojachingu sepihak-nya itu, ia menatap inters bola mata Hanneul seakan memberinya pengertian “aku tidak mau kau terluka, Chagi” ucapnya sambil memajukan wajahnya

Dengan cepat Hanneul menutup matanya. Ah, dia tau ini. Siwon pernah melakukan hal ini, sebuah ciuman dengan lidah yang saling mengait “Oppa, Jebal~” katanya setelah ciuman lembut Siwon selesai, ia mengecup sekilas bibir Siwon saat namja itu mulai menggerakkan fokusnya bingung

“baiklah, tapi berjanjilah tidak akan minta berhenti sebelum selesai, yakso’?” Haneul tersenyum lebar dan mengangguk lucu membuat Siwon kembali menerjang bibir yang sedikit merah karna lumatannya. -Dan Youmin yang sudah siap dengan kamera-nya-

Bibir joker itu turun keleher jenjang yeoja yang kini hanya bisa memejamkan matanya “Oppa, kenapa kau menggigit leherku?” ucapnya sambil mengerjapkan matanya—aish bibir yang terpout itu menaikkan libido seorang Choi Siwon. Namja itu mengarahkan bibirnya ketelinga Hanneul, berbisik dengan suara berat meninggalkan kesan sexy jika didengar yeoja normal “hanya diam, dan nikmati, chagi”

Didepan sana Youmin menggeram kecil. ‘Aish… berhentilah bertanya dan mendesah yang kuat, baboya-Hanneul’.

perlahan lidah terlatih itu menjilat daun telinga Hanneul, mengulumnya berharap yeoja itu akan terangsang—ah, tak perlu lagi ditanyakan bagaimana dengan Siwon. Gundukan diantara pahanya sudah bisa menggambarkan imajinasi, kan? “Oph-pa~”—oh yeah, yeoja itu merajuk saat jari-jari panjang Siwon mulai meremas payudara kirinya, sementara tangan kanannya menelusup kedalam bajunya, mengelus pelan punggung polos lawan mainnya

Desahan Haneul mulai membuat tubuh Siwon bereaksi cepat, namja itu menghentikan tangannya dan mulai melepaskan kancing baju Haneul dan Bra-nya dengan cepat—membuat yeoja itu kehilangan untuk beberapa detik, karna setelah itu ia merasa sesuatu yang lembab dan basah mengitari nipple-nya “ssshh… Wonnieeh Ohh Oppahh”

Siwon tersenyum kecil dalam pekerjaannya, tangannya mengelus pinggang hanneul hingga bertemu dengan pengait celana yeoja itu. tak perlu dijelaskan bagaimana cara ia membuka celana haneul sekalian dengan underwarenya, kan?

Perlahan jemari panjangnya mengelus permukaan vagina Hanneul, menekan-nekan klitorisnya dan memilin benda itu hingga memerah—merasa dua bongkahan itu terlalu lama dimanjakannya Siwon menurunkan kepalanya hingga berada diselangkangan Hanneul, mengecupnya beberapa kali membuat yeoja itu mendesah lagi “sshh.. ash…”

Mendengar itu Siwon meraup klitoris yeoja yang kini hanya mampu mendongak menampung nikmat, ia menghisapnya kuat sesekali menggigit kecil benda menggemaskan itu—ah, sepertinya ‘BabySiwon’ sudah tidak bisa diajak kompromi. Lihat saja Siwon sangat terburu-buru melepaskan sangkar itu memperlihatkan bagian vitalnya yang mengacung tinggi “Oppa, itu hh besar sekali”

Siwon menampilkan senyum mesumnya saat yeoja itu memandangi ‘adik’ nya selepas orgasme. Apa dia tidak kelelahan, eh? “masukkan dalam mulutmu, chagi” yeoja itu memandang siwon bingung sambil menunjuk mulutnya, dibalas dengan anggukan Siwon

“seperti menjilat permen” Yeoja itu mengerti dan kembali memperhatikan junior Siwon “jangan nakal, ne?” ucapnya sebelum mengecup kepala junior siwon, membuat namja itu tak sabar “Kulum, chagi. Palli”

Dengan semangat Hanneul meraup kepala-nya. Siwon yang merasakan sensasi hangat itu-pun mengerang nikmat—well, karna itu dia mendorong kepala Hanneul hingga juniornya menyentuh pangkal tenggorokan Hanneul—seketika yeoja itu melepaskan kulumannya “jahat, kau menyakitiku, tau? Aku potong saja bagian ini, ne Oppa?”

Siwon melotot saat yeoja itu menatap garang juniornya yang mengeluarkan pre-cum “anni, Chagi. ‘dia’ tidak jahat. Coba lagi, ne?” memandang Siwon yang wajahnya memelas -karna menahan orgasme- yeoja itu kembali meraup junior siwon, menaik turunkan-nya serta menjilatnya seperti loli. Rasa asin yang mampir kelidahnya membuat yeoja itu memutar lidahnya diatas pangkal junior Siwon. Seakan menggoda cairan kenikmatan siwon untuk keluar “eughhh…” aish, ternyata Hanneul sudah pintar~

Merasa juniornya berkedut Siwon menarik kepala Hanneul dan menciumnya ganas—err… perhatikan juga jemarinya yang mulai mengelus vagina Hanneul, dalam sekali sentak Ia memasukkan satu jarinya “aghmm!” teriaknya tertahan, karna bibir namja itu membungkam mulutnya

Setelah menunggu beberapa lama, Siwon memasukkan lagi dua jarinya—Ah, sudah pasti yeoja itu berteriak keras karna Siwon telah melepas pangutannya.

Namja itu mengulum payudara Hanneul berharap dapat menghilangkan rasa sakitnya, jemarinya yang bebas digunakan untuk memilin nipple hanneul yang menganggur. Perlahan Siwon menggerakkan ketiga jari-nya, mencari sweetpot yeoja itu—GOTCHA, mungkin mereka memang punya ikatan kuat karna tak perlu waktu lama namja itu berhasil menemukan titik terdalam hole Hanneul “Agh.. Oppa.. enhh nak ahhsshh..” 

“mendesahlah chagi, aku ingin mendengar suaramu” ujarnya seduktif ditelinga Hanneul yang mulai memerah, menjilatnya sekilas “ahh.. AGHHH!” teriaknya saat ketiga jari itu sudah tergantikan Junior besar nan panjang milik Siwon

“Appo.. AH.. Oppa, keluarkan Wonnie Oppa” padahal baru setengah masuk, namun rasa hangat dan sempit hole Hanneul membuat Siwon tak lagi mendengarkan kata-kata yeoja itu “ahh so tight, baby” Siwon menghentakkan kejantannya hingga masuk keliang Hanneul yang mengeluarkan darah “sshh, uljima chagi. Aku akan pelan-pelan”

Hanneul mengangguk singkat membuat Siwon menggerakkan pinggulnya, menghujam titik kenikmatan Hanneul yang tadi sempat ditemukannya “ah.. oppa.. ini nikmathh ah…” Siwon menambahkan kecepatan in-out nya membuat payudara yang dipenuhi bercak cintanya itu bergoyang-goyang minta dimanjakan—Well, namja itu langsung meraup-nya tanpa sedikitpun mengurangi ritme tusukannya

“Siwonnie Oppa!!”

“AH, Hannie!!”

Erang mereka saat merasakan orgasme—oke tinggalkan mereka karna sepertinya Siwon akan membuat ronde baru. Didepan pintu sana, wajah Youmin sudah memerah sempurna. Meskipun bukan pertama kalinya ia melihat adegan seperti ini secara LIVE, tapi tetap saja ini terasa berbeda setiap kali ia menontonnya

“Chagiya, berhenti melihat adegan sensoran setiap member” Aish, jangan ingatkan jika ia pernah melihat Youmin juga pernah mengintip Kyuhyun ber-masturbasi, ah Juga Hankyung, Zhoumi, Sungmin dan Eunhyuk—err.. setidaknya itu yang dia ketahui. Inilah akibat punya yeojachingu yang sangat penasaran ‘aku akan membunuh Monyet jelek itu jika Youmin sampai menaruh obat perangsang diminuman-ku’

merasakan lidah Donghae menggelitik liang telinganya yeoja itu lemas. Ah~ Phonecell-nya terjatuh, semoga tombol stop pada benda kotak itu sudah benar-benar ditekannya

“h-Hae-ah~” Tanpa melihat sekeliling yeoja itu langsung membalikkan badannya, menyerang bibir Donghae yang dengan senang hati membalas tingkah agresif kekasihnya—semenjak hubungan mereka menginjak enam bulan yeoja itu selalu meminta lebih atas perlakuannya. Bukankah wajahnya masih terlihat belia, eh?

Tapi mereka tak lebih dari itu. Hanya Deep Kiss tanpa ada making love. Ya, Donghae masih menunggu yeoja itu benar-benar siap dalam versinya –karna menurut Youmin dia sudah sangat siap- “Chagiya, aku ada Syutting. Kau ke-Dorm bawah saja, ne?”

Perkataan Donghae membuat Mood-nya rusak. Apa pakaiannya kurang minim hingga Donghae melepaskan ciumannya tanpa acara pegang-pegang yang biasa dia lakukan untuk menggodanya, eh? Ah~ Youminnie, sepertinya kau tidak mengerti Donghae begitu mencintaimu

“aku duluan” yeoja itu pergi dengan menghentakkan kakinya, keluar Dorm dan memilih menggunakan tangga untuk mencapai Dorm dilantai 11—err… tidak ingin ada yang mendengarnya mengumpat hal-hal kotor di-lift adalah sebab utama-nya

Setelah pintu terbuka, yang pertama dicarinya adalah dapur.  “Annyeong, Minnie” tanpa memperdulikan Ryeowook yang menyapanya yeoja itu melangkah cepat mencari kulkas. Hey! seorang Kim Ryeowook kalah dengan pesona sebuah kulkas? JUST A COOL CASE!

BRAKK!!

Ryeowook langsung berlari kedapur saat mendengar suara itu—err… keadaan dapur masih baik-baik saja. Tapi namja itu tersenyum kecil saat mendapati Youmin nenengkulupkan wajahnya diatas meja “waeyo, Minnie?”

Youmin menaikkan kepalanya, menatap namja yang mengelus surai rambutnya dengan air mata yang siap mengalir “Es-krimnya habis, Oppa” Ngomong-ngomong es-krim wajah Ryeowook memerah mengingat adegan beberapa hari yang lalu. Aish, pasti wajahnya memerah sekarang “k-kita beli Es-krim diluar, ne? aku traktir”

Yeoja itu menghapus air yang menggenang dipelupuk matanya, memandang Ryeowook dengan mata yang seolah mengeluarkan sinar “jinjja?” err—jangan lupakan wajahnya yang dimajukan membuat hidung mereka hanya sebatas angin “n-ne” Ah~ lagi-lagi wajah itu memerah sempurna saat bulu mata Youmin menggesek bulu matanya

“Kajja” yeoja itu menarik tangan Ryeowook keluar dapur. Emm—bisakah menghentikan Ryeowook berfikir bahwa ini adalah kencan?

0o0