Jumat, 29 Juni 2012

First sight -part 1-

sebenarnya uni hadiah ulang tahun buat temen gue tercintaaaa...
karna udah dikasih, jadilah ini cerita dipost disini. semoga suka and NO BASH. Annyeong!!

***

“kau suka mengoleksi sampah?” namja berkulit pucat itu mengerjapkan matanya tak terima. Yeoja itu pabo atau apa, eh? Sangat jelas—baginya— kertas-kertas itu berisikan lukisan sayur-sayuran –yang baginya setara dengan racun- “Teukkie Hyung lebih suka menampung sampah sepertimu, yeoja setan”

“gomawo, tapi kau cukup memanggilku Minrin, Kyunnie chagi” balasnya seolah menganggap deretan kata sinis dari Kyuhyun memang sebuah apresiasi “Ya! Panggil aku Kyuhyun Oppa, Ahn Minrin” menyebalkan, uh? Tentu saja. Sepupu Lee Donghae itu sangat sering mengganggunya disaat apapun. Perlu dipertegas? APAPUN. Saat makan, saat main, saat tidur, dan jangan ingatkan dia kalau Yeoja itu pernah mengikuti Kyuhyun kekamar mandi. Dengan alasan ingin menggosok punggungnya? what the—YA!

“nae purpleEgg marah, eh?” Minrin mencolek dagu namjachingunya santai. Ya, Cho Kyuhyun adalah namjachingu Ahn Minrin mulai minggu kemarin saat dia melihat namja berambut ikal itu tersenyum manis pada Choi Youmin. Hey! yeodongsaeng Choi Siwon itu memang partner in Crime Kyuhyun. Mereka berdua punya lidah yang sama pedasnya, sangat serasi bukan?

“ne, sekarang bisa kau tinggalkan aku?” ucap Kyuhyun lalu mengecup singkat punggung tangan yeoja yang mengaku sebagai yeojachingu-nya itu. Well—sangat beruntung Minrin langsung mengangguk dan segera keluar kamarnya. Oke, tidak perlu dijelaskan kalau yeoja itu sempat mencuri ciuman bibirnya sebelum pergi, kan? 

“kau terlalu kasar, Kyu” Sesosok yeoja yang tadi menyahut itu dengan santai menjadikan punggung uri Magnae sebagai bantal “Aish, Min. tidur yang benar” bukannya bangkit Youmin malah menyamankan posisi kepalanya diatas punggung Kyuhyun “bagaimana jika bermain?”

Oke. Mendengar kata bermain dari seorang Choi Youmin adalah yang paling ditunggu namja Cho itu. Bukannya apa, yeoja itu akan benar-benar memberikan tantangan dan juga hadiahnya jika sudah memulai permainan. Jangan lupakan jemari nakalnya yang sudah bermain diatas pipinya. Sejak kapan dia pindah? “mwoya?”

“buat ‘playgirl’ itu mencintaimu dalam seminggu. Kuberikan mobil dan costale game terbaru-ku” Kyuhyun mengenyitkan dahinya “Rin?” Youmin hanya mengangguk—setidaknya sampai ia melihat tanda-tanda Kyuhyun akan protes “mencintaimu Kyunnie, bukan tertarik padamu”

Mata Obsidian namja itu bergerak tak teratur, sambil sesekali menggigit bibir yang katanya seksi itu ia berfikir untung-ruginya. Costale game limited edition? Tapi yeoja bernama Ahn Min Rin itu bisa saja nge-rape dia jika sedikit saja diberi kesempatan. Siapa yang tau?

0o0

“gwenchana Oppa?” Kyuhyun menepis jemari Minrin yang menempel dipipinya, Memperlihatkan kulit wajahnya yang sedikit bersemu. Tentu saja begitu, semalam cukup dingin dan Youmin malah mengambil selimutnya. Demam, eh?

“kau pucat, chagi” tanpa banyak bicara Kyuhyun langsung menarik yeoja yang berdiri didepannya hingga jatuh keatas tubuhnya. Well—Kyuhyun memang sedang berbaring saat Minrin membawakannya sarapan

“dingin” Yeoja itu mengulum senyum “Tidurlah, aku disini” bisiknya tepat ditelinga Kyuhyun lalu meniupnya pelan. Sepertinya yeoja Ahn itu sedang berfikir yang ‘iya-iya’, ne? 

Kyuhyun memutar tubuh mereka hingga kini posisinya berada diatas Minrin “kau merusak mood-ku Rin. Tak bisakah kau diam dan tersipu seperti yeoja lainnya, eh?” cengiran khas yeoja itu sudah cukup membuatnya yakin bahwa jawabannya adalah tidak. Eugh~

“aku berbeda karna aku yang memilikimu” ucap Minrin sebelum jemari aktifnya mulai mendorong tengkuk Kyuhyun, membuat bibir mereka menempel. Merasa tidak ada penolakan Yeoja itu mulai mengulum bibir bawah Kyuhyun. meskipun tak mendapat balas—eh?

Minrin langsung mendorong tubuh Kyuhyun kesamping saat dirasanya ciuman kali ini berbeda dari biasanya. Kulit bibirnya sudah mati rasa atau memang namja itu benar-benar menghisap lembut bibir atasnya? “O-oppa?”

“manis” Ucap Kyuhyun mengusap bibir Rin -yang kini mengerjap tak percaya- dengan ibu jarinya . Namja itu menahan seny—err, seringai dengan menjilat saliva yang menempel pada ujung jarinya “kau kesini untuk menyuapiku, kan? Palli, aku lapar”

0o0

“Minnie-ah, aku pasti mulai gila” Youmin mem-pause gamenya saat guncangan pada tubuhnya makin keras “tepatnya kau memang sudah gila, Rin”

PLETAK!

Oh, sungguh sangat beruntung PSP –boleh malak Kibum- nya tidak jatuh “YA!” Youmin hanya memberikan pandangan datar pada yeoja yang mempoutkan bibirnya itu. Oke. Sepertinya harus diralat, Youmin memandang TANGAN Minrin yang sepertinya sudah siap mematahkan salah satu kaset game nya –yang harus ditegaskan itu juga dari Kibum-

“waeyo?” ucapnya setelah benar-benar memastikan didekat yeoja bernama Ahn Min Rin itu tidak ada satupun ‘kekasih’ nya “dari kemarin aku sering merasa nae Kyunnie chagi memperhatikanku. Tapi saat aku mendekatinya dia seperti menghindar. Aish, apa pesonaku sudah membuatnya gila atau memang otakku yang semakin somplak?”

“kurasa jawaban ke-2 jauh lebih normal” kalau saja masih ada barang didekat sana, kepala Youmin pasti tak akan selamat “kau harusnya membelaku, paboya-Minnie” Youmin hanya mengangguk dan merebahkan tubuhnya dikasur Leeteuk. Ya, Minrin memang tak pernah mau tidur dikamar lain –termasuk kamar Donghae- berbeda dengan Youmin yang sangat gemar pindah tempat tidur asalkan ada yang bisa dipeluknya. Dan kebiasaan inilah yang membuat para member super junior putus berkali-kali dengan yeojachingu-nya—ah, terlebih dengan gaya pakaiannya yang senang memakai atasan milik para namja itu yang sudah dijamin ke-besaran-nya. Yeoja waras mana tidak berfikir mereka habis melakukan yang ‘iya-iya’ melihat yeoja itu memeluk kekasih-nya, eh?

Diam sejenak, entah apa yang kedua yeoja itu fikirkan, tapi hanya ada satu nama disana. Cho Kyuhyun. “Rin” kepala seorang namja menyembul dari balik pintu kamar. Hantu? Aish, mana ada hantu setampan Choi Siwon? “kajja, kita makan malam. Kau juga Minnie-baby”

Tanpa memandang satu sama lain, mereka keluar dari kamar itu—err.. tepatnya Youmin keluar dan  meninggalkan Uri Horse yang mencekal lengan Minrin “wae?” Siwon menghela nafas lelah, dengan sekali sentakkan namja itu mengurung Minrin disamping pintu yang terbuka lebar “dengar, Rin. Aku tak suka kau terlalu dekat dengan Kyuhyun”

Yeoja itu memiringkan wajahnya bingung, terlebih saat bulu mata Siwon mulai bergesekan dengan bulu matanya yang mengerjap tak mengerti—err… lebih tepatnya otaknya mulai tak mengerti saat namja itu mulai mendekatkan wajahnya. ia tau Siwon juga protective pada para yeoja disini, tapi ini—eh?

Mengingat kecepatan otaknya yang perlu diancungi jempol –untuk hal-hal seperi ini— Minrin memalingkan wajahnya. Well, ia tak terkejut saat merasakan bibir tipis Siwon mengecup kulit pipinya

Dengan sedikit dorongan, Minrin melepaskan diri dari kurungan lengan kekar itu “a-aku akan ke ruang makan” ucapnya kikuk sebelum berlari keluar, sementara Siwon mendengus pelan. Sebelum beranjak namja itu memfokuskan matanya pada satu pigura berisikan foto seorang yeoja “hah, aku ditolak”

0o0

Entah karna merasa sudah pagi atau apa, Leeteuk mulai membuka kedua matanya. Tersenyum singkat saat merasa yeoja yang satu ranjang dengannya itu makin melesakkan wajahnya ke cekungan lehernya –akibat Leeteuk sempat menggeliat-
Masih dengan menguap, tangan kirinya mulai menggapai-gapai atas kepalanya –mencari phonecell

05.15.  
terlalu pagi untuk bangun, mengingat jadwalnya free sampai beberapa hari kedepan -Terlebih mereka habis berpesta sampai jam 4 dini hari- Tapi itu bukan masalah karna tidak boleh ada yang tahu rutinitas paginya. Telunjuknya mulai menekan bibir yeoja dalam dekapannya—tak lama karna tugas itu segera digantikan bibirnya. chu~

Leeteuk mulai mengeratkan lagi pelukannya, bersamaan dengan lidahnya yang mulai menari diatas permukaan bibir yeoja itu. Sambil tetap memandang mata Minrin yang masih tertutup namja itu meraup bibir bawah yeoja itu, lembut. Seakan memperhatikan yeoja itu tak akan tau apa yang ia lakukan setiap pagi—atau setidaknya setiap ia melihat Minrin tidur. mencari kesempatan, eh?

Perlahan namja itu mulai menghisap bibir atas dan bawah Minrin bergantian. Merasa tak ada tanda-tanda yeoja itu akan segera terjaga, jemarinya mulai menggerakkan rahang sang yeoja untuk memberi celah lidahnya bermain disana “euh…” yeoja itu melenguh, eh? Tapi matanya masih tertutup. Yah, dia memang bukan tipe orang yang mudah terjaga, sih…

Dengan setengah sadar Minrin mulai menggerakkan lidahnya, merespon setiap kali merasakan ada sesuatu yang menyapu lidah atau langit-langit mulutnya. Well—meski sedikit terkejut Leeteuk sama sekali tidak menarik tubuhnya dan malah menghisap lidah yeoja yang kesadarannya masih sangat dibawah standar itu.

Ah~ jangan lupakan tangannya yang makin mempersempit jarak diantara mereka, membuat sesuatu dibagian dadanya tertekan sesuatu yang kenyal—tapi sesekali ia masih memberikan celah agar yeoja itu bisa bernafas.

Tidak lucu kan jika Uri Leader ketahuan?

Sentuhan terakhir, lidahnya mulai membersihkan sisa-sisa saliva disekitar bibir Minrin. Dari ujung bibir, terus hingga kedagu. Bibirnya berhenti menjelajah saat lidahnya sampai pada perpotongan leher yeoja itu. Sedikit bermain, Leeteuk membuat symbol memutar disana, menggigitnya kecil dan menghisapnya pelan. Dia tak mungkin memberikan Kissmark kan?

Beberapa saat namja itu tertegun. Ini sudah terlalu jauh—dia memang tidak pernah melakukan sejauh ini pada yeoja itu. dengan perlahan Leeteuk menarik wajahnya, benar-benar menghapuskan salivanya menggunakan lengan piyama-nya. Merasa selesai Leeteuk menatap lekat-lekat wajah Minrin yang masih tertidur dengan damainya. Aish, masihkah ia begini saat tau kelakuannya, eh?

“mianhae, ini tak akan terjadi lagi” ucapnya lalu mengecup sekali bibir yang harus diakuinya memerah dan sedikit bengkak. Aish, apa dia sedikit keterlaluan?
.
.
“setidaknya aku hanya akan melakukan kelanjutannya saat kau bangun, Rin”

0o0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar