Minggu, 01 Juli 2012

First sight -part 2-

rate-nya udah rada naik ya... tapi belum sampe M kok, K+ mungkin..
ah~ semoga masih ada yang mau baca ini. Annyeong!!
0o0

“Rin, aku bosan” dengan sekali sentak, Minrin menjatuhkan tubuh mereka yang masih berpelukan keatas sofa. Mendirikan tubuhnya guna menggapai PSP Kyuhyun agar penggila Game itu bisa bermain—well, dia tak semulia itu. Yeoja Ahn itu menepuk kedua paha Kyuhyun, seakan menyuruhnya untuk membuka kedua kakinya “mwoya?”

Senyum tiga jari mengembang dibibirnya. What the—Aish! dia hanya kalah main game dan hukuman dari yeoja itu sungguh berat. Memeluknya SEHARIAN tanpa protes “aku mau duduk disini Kyu~” ucapnya sambil menempatkan diri ditempat kosong diantara kedua kaki Kyuhyun yang terbuka membuat—
.
.
“eugh…” –Kyuhyun melenguh dengan suara kecil saat ‘KyunnieBaby’ yang hanya terbungkus Boxer itu bergesekan dengan celana jeans Minrin

Well—Jangan salahkan dia karna sengaja mengalah dalam battle game-nya tadi. Dia harus bisa membuat Yeoja itu mencintainya, Right? Tentunya tanpa mengubah sedikitpun sifatnya agar terlihat alami “bermainlah dan aku akan tidur sebentar, Kyunnie chagi~”

Kyuhyun masih mengerjapkan matanya tak percaya saat Yeoja itu SEKALI LAGI mengecup bibirnya. Well— katakan saja dia berlebihan. Tapi mengingat makhluk itu sampai meraba-raba tubuhnya, mengecup bahkan jari-jari mungil itu sempat masuk kedalam piyamanya dengan alasan nista ingin mencari posisi yang pas—jeongmallayo, Sesuatu yang ada dibenaknya mungkin saja terjadi, kan?

Katakan saja urat malunya putus saat Yeoja itu sengaja menanggalkan seluruh kancingnya agar bisa mengecup bahunya. Bayangkan saja perjuangannya untuk tidak menyiramkan sup Buatan Ryeowook karna mereka sedang makan malam bersama. What the—YA!

Coba saja lihat keadaannya saat ini. Yeoja Ahn itu bahkan tidur dengan menyandar kedadanya, sesekali menggerakkan tubuhnya membuat punggung yeoja itu bergesekan dengan perutnya—dan jangan lupakan rambutnya yang bergesekan halus dengan sesuatu didadanya yang— “ssshh…”

Aish, Kyuhyun tak bisa membayangkan bagaimana nasib ‘Kyunnie baby’ jika dia mendapat rangsangan seperti ini setiap hari tanpa bisa membalas ke—“eumh…” Aish… sepertinya Cho Kyuhyun harus ber-manstrubasi hari ini.

Sedangkan Youmin dan Donghae terkikik geli dikamar Euhhyuk-Donghae—mereka langsung kabur ketika melihat Kyuhyun memandang sendu celananya yang sedikit mengembung saat bisa bangun dari sofa tanpa membuat Minrin terjaga “apa kita tidak keterlaluan, Hae-ah?”

“shireo, mereka berdua itu memang bermasalah” Donghae merebahkan tubuhnya, masih tersenyum geli mengingat perkembangan hubungan tak jelas sepupunya dengan Kyuhyun. yah, mana ada yang tau taruhan itu berasal dari Donghae, eh?

Ya, dia yang membiayai bayaran  taruhan itu—Costale game dan mobil. Baiklah, Taruhan itu tak perlu difikirkan lagi. Terlebih saat Youmin mulai menindih tubuhnya “chagiya~”

Sambil memejamkan matanya, Donghae mulai mengelus punggung yeojachingunya—Ya. Mereka memang sepasang kekasih. Dan sangat beruntung bagi Donghae, Kyuhyun hampir selalu menerima semua tantangan yeojachingunya itu. Aish, tega sekali mereka mengerjai Minrin, ne? “eum?”

“kau jahat sekali” Donghae menyentak pelan tubuh Youmin hingga posisi mereka bertukar, dengan perlahan diusapnya bibir Youmin yang terpout. Menggodanya, eh? “waeyo?” yeoja itu tersenyum manis sebelum menjawab—tidak ketinggalan Youmin mengecup sekilas bibir uri Fishy “Night Kiss”

Donghae tersenyum kecil menanggapi yeojachingunya yang sedikit pervert akhir-akhir ini—Lagipula memang belum ada scane Kissing mereka –yang tak pernah diketahui orang lain kecuali Minrin- hari ini.

Jadi namja itu mulai menurunkan wajah—eum… maksudnya tubuhnya. Menekan bibir yeojachingunya sebelum melumat lembut kedua belah bibir yang selalu menjadi candu baginya—
.
Sepertinya kita tau darimana kelakuan ‘iya-iya’ Minrin berasal, ne? Oke, lupakan kedua insan yang saling mendominasi disana—err… meskipun mereka tak pernah berbuat yang ‘iya-iya’ , lanjutan kisah mereka tak perlu dibahas, ne?

Akan lebih bijak jika kita melihat keadaan Kamar Choi Siwon. Ya, tak ada yang sadar uri Horse juga melihat adegan Kyu-rin itu—well, tangan Siwon yang terkepal cukup untuk membuktikan dia cukup terganggu melihat skinskip barusan. Namja itu memejamkan matanya, bersiap merebahkan tubuh kekarnya saat—

Tok! Tok! Tok!

Namja bermarga Choi itu melirik jendela sambil memasang senyum tipis andalannya—yang langsung pudar. Hey! Kamarnya berada didorm 12, loh. Makhluk seperti apa yang mengunjungi kamarnya melewati jendela?

Dengan langkah sesantai mungkin namja berbalut kaos neck-V putih itu menuju jendela kamarnya. Dan well—dia seharusnya sudah menduga, satu-satunya makhluk yang paling mungkin melakukan hal itu adalah yeodongsaeng Uri Leader. Siapa lagi kalau bukan yeoja dalam pigura kamar Leeteuk? “Annyeong, Oppa”

Benar bukan? Saat jendela dibuka, yeoja ber-dress peach pink itu langsung melompat mendekapnya. Berterima kasih pada refleknya yang sigap menahan beban Yeoja itu agar tidak jatuh sendirian—dan salahkan kesiapannya yang kurang hingga membuat mereka tumpang tindih diatas lantai “Aish, Hannie-ah”

Jantungnya berdetak cepat saat hidung mereka bersentuhan. Jika seperti ini bagaimana bisa dia melupakan rasa cintanya pada Yeoja ini? “stt.. aku sedang memperhatikan wajahmu, Oppa” Ucap Yeoja itu tanpa sedikitpun merubah posisi mereka. Yeoja On Top. Bahkan Siwon bisa merasakan hembusan nafas Yeoja itu yang—

BRUKK!!

—panas. Demam, eh? “Ya! Park Haneul!” masih dalam posisi awal, Siwon mulai mengguncang pelan bahu yeoja itu “eumh?” Siwon menggulingkan tubuh mereka kesamping, dengan cekatan namja itu menggendong haneul ala bridal style keatas kasurnya

“kalau sakit kenapa main diluar malam-malam, Haneul-ah” Yeoja itu tersenyum kecil saat Siwon menyingkapkan poninya yang berantakkan “Panggil aku Hannie, Oppa” meskipun lirih, namja itu bisa mendengar nada merajuk tersimpan disana. Bisakah kita anggap dia lupa bagaimana keadaan emosinya beberapa menit lalu, eh?

“Oppa…” namja bergelar gentlemen itu menggumam lirih sebagai jawaban, membuat Haneul melanjutkan kalimatnya “Dingin~” Siwon hanya tersenyum kecil, ia mengecup kening yeoja itu lumayan lama—seakan bisa menyalurkan rasa hangat dari sentuhan itu. Sepertinya ia tidak akan bisa Menyukai Minrin jika Yeoja ini selalu punya cara untuk membuat perasaannya berdebar, ne?

Perlahan namja Choi itu juga mengecup kedua kelopak mata Haneul, dan berbisik lirih ditelinganya “orang demam tidak boleh pakai selimut, Hannie-ah” Siwon merenggangkan jarak mereka, memperhatikan manik mata yang memandangnya sayu “peluk~”

Yah—Ketiga yeoja didorm ini memang selalu manja dan kreatif ketika sakit. Sangat menggemaskan. Perlahan, Siwon membaringkan tubuhnya disamping Haneul, mendekapnya erat “eh?” well—namja itu sedikit terkejut saat wajah Hanneul melesak diperpotongan lehernya “eugh, hangat” ujar yeoja itu sembari mengeratkan pelukannya

Mendengar itu Siwon tersenyum lembut, benar-benar menghilangkan niatnya untuk menyukai Yeoja selain Yeoja polos dalam dekapannya saat ini. toh, yeoja yang menjadi pelampiasan itu tidak mungkin didapatkannya “sleep well” lirihnya sebelum ikut memejamkan mata. Tidak, dia tidak langsung tertidur. Jelas Namja Choi itu lebih memilih mengelus punggung Hanneul daripada tidur, Right?

Mian, Teukkie Hyung. Aku mencintainya.

0o0

Leeteuk terdiam menatap Yeoja dengan posisi mengenaskan tidur diatas sofa—kaki dan tangan Kanan menjuntai kelantai dengan kepala yang sudah berada ditepi sofa. Jika dibiarkan lebih lama, bisa dipastikan yeoja itu ambruk kelantai.

Setelah menghela nafas, Leader Super Junior itu membenarkan posisi tubuh yeoja –yang ditinggal Kyuhyun- itu sebelum mengecup bibirnya singkat “kenapa tidak kekamar, Chagi…” setelah berucap Lirih, namja itu mengangkat Minrin ala Bridal—cukup sulit karna Yeoja itu terus menggeliat

Leeteuk memejamkan matanya singkat saat kepala yeoja itu bergerak didadanya -yang hanya memakai kaos tipis berkerah rendah—Aish, bagaimana bisa yeoja itu mengecup kulit dadanya dengan keadaan tak sadar seperti ini, sih? “Tiga hari ini kau tampak lelah—”

Well—Dengan kelakuan seperti itu dan tampang menggoda –menurut Leeteuk- yang ditunjukkan Minrin. Jangan salahkan Leeteuk jika ‘adik’nya mulai ‘bangun’

Setelah membaringkannya, Namja Park itu mengecup dahi Minrin penuh sayang “—dan aku jadi sering kelepasan” Well—selama proses taruhan itu memang Minrin lebih sering menggunakan otaknya daripada bertindak duluan seperti biasanya. Dan Sudah pasti itu membuatnya susah terbangun. Aish… semoga Leeteuk tak tau penyebab dari itu semua

“saranghae. Nae Rin-ie” ucapnya sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi pribadinya—err.. tak perlu diperjelas berapa banyak desahan yang terdengar diantara kucuran air shower, kan?

Sedangkan dibalik pintu kamar yang sedikit terbuka, tubuh Hanneul menegang. Siapa yang tidak kaget jika kakaknya mencium Yeoja yang sedang tidur dan mengatakan kata keramat setiap pasangan itu?—perlu diingat status Yeoja yang dimaksudkan sudah memiliki namjachingu “Oppa?”

“Biarkan saja” entah sejak kapan Siwon sudah berada dibelakang Hanneul dan memeluknya erat, kepalanya menyusup diantara helaian rambut yeoja itu agar bisa menghirup aroma khas seorang Park Hanneul “Hajiman—”

Kata-katanya terputus saat namja yang mendekapnya dari belakang itu mulai mengecupi kulit lehernya—sambil menuntun yeoja itu bergerak mundur “Tidurlah, ini masih tengah malam” ucapnya saat mereka sudah agak jauh dari pintu kamar Leeteuk. Dan tanpa memperdulikan wajah Hanneul yang shock, Namja kekar itu kembali menggendongnya ala Bridal kekamarnya.

“pasangan bodoh” lirih seorang namja bersuara tenor “Wookie-ah, makanannya sudah jadi” suara Sungmin dibelakangnya membuat Ryeowook kembali kedapur. Selama menunggu Sungmin memasak untuknya, namja itu terlalu banyak melihat, gak sih?

“Oppa” seruan lirih Youmin mengintrupsi Ryeowook memasukkan ramen kemulutnya “terbangun, Min?” Yeoja itu mengangguk pelan, kepalanya disenderkan kemeja makan membuat Sungmin yang masih duduk disana menggeleng pelan “Min, pindah sana”

“aku mau es-krim” Ryeowook Mengerjapkan matanya bingung. Yeoja itu mengigau, eh? “Minnie Oppa, bisa kita cari Es-krim diluar?” ucapnya dengan wajah yang dimiringkan, dan tatapan sayu itu—aish.. sangat beruntung itu bukan ditunjukkan untuk namja pervert model Eunhyuk

Eng!! Eng!! Sepertinya Ryeowook sudah kehilangan nafsu makannya. Yah, siapapun didorm tau –kecuali Youmin dan Hanneul- kalau seorang Kim Ryeo Wook menyukai Magnae Choi itu. Sedikit tersinggung karna bukan dia yang diajak pergi—Hey! Dia adalah penyedia makanan disini, kan? “mau kutemani?”

Dengan kesadaran dibawah standar Youmin menempelkan dahinya pada dahi Ryeowook lalu meniup pelan bibir tipis namja itu “bukankah kau baru pulang, Oppa? istirahatlah” Ah… sangat beruntung Yeoja itu berbicara dengan mata tertutup. Atau bisa dilihat wajah Ryeowook yang memerah sempurna dan Sungmin yang menahan tawanya melihat hal itu “g-gwenchana”

“Kita punya es-krim dikulkas” dengan cepat Youmin menarik kembali wajahnya. yeoja itu mengerjapkan matanya agar bisa melihat kulkas dengan jelas—Aish, bagaimana bisa yeoja itu tidak tersandung saat berjalan dari kamar Donghae -yang berada paling ujung dari dapur-?

“Wookie, Hyung kekamar duluan, ne? jangan pergi sebelum Youmin selesai, arra?” entah itu kalimat menggoda atau Sungmin benar-benar lelah, Namja itu masih sempat-sempatnya mengecup puncak kepala Youmin sebelum berlalu kekamarnya. Ryeowook? Tentu saja namja itu hanya mempoutkan bibirnya kesal. Aish, Kyeopta~

“mashita~” ucap yeoja itu mengambil tempat disebelah Ryeowook, jangan lupakan kepalanya yang menyandar dibahu namja itu membuat Ryeowook langsung melahap Ramen yang baru jadi itu “panas!!”

Oke, Katakan saja Youmin panik dan –mata tak fokusnya- tidak melihat minum disana. Dengan cepat yeoja itu menarik dagu Ryeowook dan melumat bibirnya sebentar sebelum memasukkan lidahnya kedalam mulut namja yang berstatus menyukainya itu –agar bisa menghilangkan rasa panasnya-

Well—Ryeowook sudah tidak terlalu peduli ramennya sedikit dingin karna terlalu tercengang dengan perbuatan Youmin. Entah terbawa suasana atau apa, tangannya mulai melingkar ditengkuk Youmin, sedangkan yeoja itu meremas lengan kemeja Ryeowook saat namja itu mendorong kembali lidahnya masuk kedalam mulutnya dan mengaduk saliva mereka

Kita semua tau oksigen selalu memutuskan tiap ciuman yang ada. Dan—karna hal itu juga adegan yang seharusnya disensor itu berakhir “sudah lebih baik, Oppa?” Ucap Youmin seakan hal yang dia lakukan adalah hal biasa. Oke, salahkan kesadarannya yang belum naik barang sepersen-pun “n-ne, gomawo”

Setelah mengangguk dan menghapus saliva –entah siapa- yang meliuk indah disudut bibirnya, yeoja itu segera beranjak “aku mau tidur dikamar Kyuhyun. Jaljjayo” hah… lagi-lagi yang bisa dilakukan Ryeowook adalah melihat punggung itu menjauh. Ia merutuki sifat Yeoja itu yang selalu tidur disembarang kamar. Tapi ia baru sadar akan sesuatu—

“a-aku berciuman degan Youmin?” well—tak perlu waktu lama membuat wajahnya memerah hingga ketelinga.

0o0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar