Selasa, 10 Juli 2012

First sight -part 4-

buat part terakhir rate-nya M lagi nih, tapi ini bukan tentang making love, tapi tentang perasaan. apa bedanya? jelas ada bedanya. baca aja deh. makasih ya yang udah baca. Annyeong!!

0o0

“aku-aku akan tidur dikamar Kyuhyun Oppa” kata Minrin saat ia baru akan beranjak tidur—aish, jangan ingatkan dia bahwa sejak insiden dapur dua hari yang lalu dia menolak untuk berada satu ruangan dengan Leeteuk. Ayolah, dia bisa cepat mati kalau mengingat hal yang seperti itu~ “aku dengar, kau dan Kyuhyun akan bertunangan” ucap Leeteuk lirih

Minrin menggigit bibir bawahnya. Ya, siapapun tau keluarga Lee dan Cho mempunyai hubungan dekat. Dan sangat tidak mungkin mereka menikahkan Cho Ahra dengan Donghae karna Ahra tidak pernah ingin suaminya seorang Entertainer—well, mereka juga sangat tau kalau kedua orang itu sedang menjalin hubungan, jadi, apa salahnya? “Maaf…”

Minrin kembali mendudukkan dirinya dikasur Leeteuk, ia menagis. Menangis akan cintanya yang tak mulus. Saat bersama Kyuhyun, ia sangat yakin dirinya mencintai namja berperingai mesum itu. tapi saat bersama Leeteuk, ia yakin bisa mengabaikan semuanya tanpa terkecuali “uljima, Rinnie-ah”

Namja itu tak melihat saat bibir Minrin menyatakan pengakuan cinta tanpa suara. Sedangkan dipojok ruangan Youmin menatap miris—yah, kedua orang itu tak memperhatikannya karna ia sudah dari tadi tertidur disofa kamar Leeteuk. Sepertinya lagi-lagi ia akan melihat adegan LIVE tanpa bisa praktek langsung dengan Donghae. Aish, dimana kameranya disaat penting seperti ini?

“Teukkie Oppa” Yeoja itu mendongak untuk melihat wajah Leeteuk yang memandangnya teduh. Belum sempat Leeteuk menjawab, Minrin telah menyatukan bibir mereka, melumat bibir sintal itu secara bergantian. Well—dengan senang hati yeoja itu membuka mulutnya saat Leeteuk mulai mengeluarkan lidahnya

Saat cinta harus diakhiri. Saat rasa tak lagi dapat dimengerti. Saat itu lah Pembuktian Cinta dilakukan-nya meski ia tau hal ini tak seharusnya terjadi.

Air matanya mengalir. Tapi siapa yang peduli? Mereka dilanda gundah saat ini, membuat air yang terasa asin itu bergabung dengan saliva mereka yang berceceran. Perlahan Minrin mendorong dada Leeteuk, melepaskan tautan mereka dan memindahkan bibirnya menjelajahi leher jenjang namja itu “eugh…”

Leeteuk membiarkan apapun yang dilakukan Minrin. Menikmati setiap sentuhan ragu-ragu namun pasti yang dilakukan yeoja itu pada tubuhnya. Pasrah, eh? “sshh… egh…” desisnya saat yeoja itu mulai meremas kesejatian-nya yang masih terbungkus rapi “biarkan aku, sekali saja” ujar Minrin lirih sebelum mengulum telinga Leeteuk, membuat namja itu lagi-lagi mengerang nikmat

Well—bagaimanapun posisinya namja selalu memegang kendali, Right? Lihat saja tangan Leeteuk yang mulai melepas kemeja Minrin saat yeoja itu sibuk memberi tanda disekitar bahunya yang terbuka “ahh.. O-ohh Oppa” desahnya saat tangan Leeteuk mulai meremas lembut bongkahan didadanya—err… sejak kapan ia topless seperti ini?

Wajah Minrin serasa kabur saat ia menatap Yeoja itu dari jarak dekat. Air matanya sungguh mengganggu, eh?

Merasa tubuh Minrin melemas Leeteuk membalik posisi mereka, matanya memandang sayu kearah yeoja yang wajahnya sudah memerah sempurna “kita hanya teman” ujarnya pelan, menerpakan wangi memabukkan saat nafasnya mengenai bibir yeoja itu. benar mereka hanya teman. Lalu Apa hal ini harus dihentikan?

Yeoja itu memejamkan matanya sejenak.

Sepertinya tidak.

Minrin menarik tengkuk namja diatasnya, mengajak lidahnya berperang disela kegiatan Leeteuk mengelus vaginanya dari luar underware yang dikenakannya “cpk.. ah…” decak saliva yang dipaksa keluar memenuhi ruangan sunyi itu. Yeoja itu melepaskan tautan mereka, memandang Leeteuk sayu sambil melepas cardigan –tanpa memakai kaos- yang dikenakan Leeteuk “ne, kita hanya teman”

Seperti tak membutuhkan jawaban, jemari cekatan namja itu telah menanggalkan material yang tersisa ditubuh kedua-nya. menjelajahi kulit Minrin adalah yang dipilih-nya untuk menambah kenikmatan semu yang didapat yeoja itu juga batinnya. Well—itu tak berlangsung lama karna lidahnya berhenti dinipple Minrin. Menghisapnya kuat dan menggigit kecil benda yang sudah mulai mengeras itu “Eughh… Oppa ahh”

Tak ada ‘game’ yang menarik tanpa ‘sound’, bukan?—see, saat bibirnya sibuk mengemut nipple yang memerah itu bergantian jemarinya memilin klitoris Minrin, memberikan yeoja itu mengerang lebih keras karna titik kenikmatannya dijamah sekaligus.

“Teukkie-ah!” teriak yeoja itu saat klimaks pertamanya keluar. Well—jika Leeteuk menganggap ini permainan antar teman -menurutnya-, mana mungkin yeoja itu hanya pasif menerima semua rangsangan? Maka dari Itu, dengan nafas yang berkejaran Minrin membalikkan posisi mereka “biarkan aku, Oppa” ujarnya dengan suara bergetar. Tidak, jangan pernah berfikir ia sedih karna melakukan hal ini tanpa sebuah ikatan. Ia kecewa karna namja itu sama sekali belum mengucapkan namanya

Bibirnya mulai meraup kejantanan Leeteuk yang memerah “euh… ter-rus ahh.. lebih dalam” racau Leeteuk saat Minrin mulai mengoral junior-nya—hah, sayang sekali Minrin tak melihat tatapan khawatir namja itu saat dirinya mulai memaksakan meraup keseluruhan junior-nya

Tak bisa dipungkiri tubuhnya bergetar saat Minrin menghisap kuat ujung junior-nya, menggesekkan batang kesejatiannya dengan gigi-gigi yang semakin lama semakin pintar memanjakan miliknya dibawah sana—ah~ twinsballnya yang diremas kasar melengkapi semua itu

“Aghh! Riin!!” Minrin tersenyum sambil menelan setengah cairan Leeteuk. Dengar bukan? Namanya dipanggil! Namja itu menyerukan namanya saat ia mendapatkan klimaks pertamanya! Dengan cepat Yoeja itu menyambar bibir Leeteuk, membagi cairan putih itu dengan pemilik-nya

“wae? hhah, ada apa dengan-mu, Rinnie-ah?” ucapnya terbata—Hey! Dia mencintainya, ingat? Dan jangan mengungkit didepannya bahwa yeoja itu –dari sudut pandangnya- sudah memiliki seseorang yang dicintainya

“bersikaplah seolah kau mencintaiku, Oppa. Sekali ini saja” ucapnya sambil memposisikan tubuhnya di tempat yang tepat, untuk menghujamkan tubuhnya terhadap kejantanan Leeteuk yang sangat jelas sudah mengeras.

Karna aku mencintaimu

Leeteuk menarik lengannya yang masih digenggam Minrin, membungkusnya erat dengan kedua tangannya membuat yeoja itu menatapnya bingung. Well—Leeteuk hanya tersenyum dan mengangkat tangan Minrin ke mulutnya dan menunduk mencium ujung jari Minrin “Maaf…” gumamnya di sana.

Karna aku memang selalu mencintaimu

Minrin tersenyum getir, apa namja itu benar-benar menuruti permintaannya, eh? “uljima…” Tanpa foreplay, Minrin menurunkan badannya. Yeoja itu menggigit bibir bawahnya karna rasa perih mendera bagian vitalnya saat kepala junior Leeteuk mulai memasuki dirinya—tapi hal itu tak akan membuatnya berhenti.

Ia hanya ingin yang pertama kali merenggut kevirgin-annya adalah junior besar nan merah itu. bukan lidah ataupun jemari panjang namja itu. Egois? Tak taukah ia Leeteuk cemas akan keadaannya saat ini? siapa yang akan tenang saat seseorang yang dicintainya menahan sakit seperti itu, eh?

Ya, dia memang tidak tau.

Yeoja itu mengerang pelan saat ia menghentakkan tubuhnya kuat, membuat junior Leeteuk tertanam sempurna dalam dirinya. Sakit? Oh, apa darah yang mengalir dari bagian vitalnya bisa berbohong?

Leeteuk menggeram nikmat. Memfokuskan diri agar tidak menyerang yeoja itu dengan brutal dan membiarkan yeoja itu memandu jalannya permainan –sialan- ini.

Apa kau mencintaiku, Rinnie-chagi?

Diremas pelan payudara yeoja itu untuk mengurangi rasa sakit-nya, bibirnya mengulum bibir yeoja dengan lembut “ahgmm” desah Minrin teredam bibir Leeteuk. Merasa pasokan udara mendesak-nya yeoja itu melepas pelan pangutan mereka “kita mulai” ucapnya lembut sambil menaik turunkan badannya dibantu satu tangan Leeteuk

Mencari titik sensitive-nya bukan hal yang sulit karna beberapa saat kemudian yeoja yang sedang me-ride pasangannya itu sudah menggeram nikmat “Oppa.. nee, disana hh, ah~ ooh” racau Minrin menambah kecepatan in-out mereka—tak lama berhenti karna Leeteuk langsung membalik posisi mereka

“let me” Leeteuk kembali menggerakkan pinggulnya—tidak mau orang yang dicintainya mencari kenikmatannya sendiri dan dia hanya bisa menonton dari bawah sana “Oppa, ahh, cepat ohh sshh” well—kata-kata itu bagai perintah untuknya, Leeteuk menambahkan kecepatannya sesekali menggeram nikmat karna juniornya terjepit kuat rectum sempit yeoja itu

Erangan mereka mengakhiri hal ini, Leeteuk memeluk tubuh polos Minrin tanpa mengeluarkan miliknya “tidurlah, Rin. gomawo” ucapnya mengecup kening yeoja itu. Minrin? Yeoja itu tersenyum lirih dalam dekapan Leeteuk—memejamkan matanya berharap ini akan abadi dalam ingatannya. Hey! Dia akan bertunangan, bukankah terlalu muluk mengharapkan hal ini selalu terjadi dalam kenyataan, eh?

Merasa nafas yeoja itu telah stabil -terlelap- Leeteuk merenggangkan pelukannya, mengecup sekilas bibir merah Minrin “Mianhae, saranghae” ucapnya sebelum mengeluarkan miliknya dari hole ketat Minrin—yang membuat yeoja itu mengerang tak nyaman. Hah, kenapa kata-kata itu hanya bisa keluar saat yeoja itu tak mungkin mendengarnya, sih?

Leeteuk menarik selimut untuk menutupi kedua-nya, melirik kearah sofa yang ditempati Youmin untuk mengamati aktifitas mereka “Youminnie, Mianhae” ucapnya lirih namun dapat didengar yeoja itu—well, ruangan sunyi itu tak akan menghalangi setiap kata yang diucapkannya

“seharusnya kau katakan, kau mencintainya Oppa” yeoja itu bangkit dari sofa, menuju Leeteuk yang hanya menunduk sambil memainkan selimut yang menutupi bagian bawahnya. Youmin menepuk bahu polos Leeteuk pelan “ini gak seharusnya terjadi”

Leeteuk mengangkat wajahnya “arrasso” setelah menghela nafas berat Youmin melemparkan kaos Leeteuk yang memang tadi dibawanya dari atas sofa “lakukan apa yang menurutmu baik, Oppa” ucapnya sebelum keluar dari ruangan itu. Oh lihat saja sekarang. Wajah datarnya berubah masam. Haaah… kapan Donghae akan menyentuhya seperti itu~

Dengan mengumpat tertahan Youmin keluar dari ruangan itu—ia masih cukup waras untuk menguncinya dengan kunci duplikat yang khusus hanya dipegang olehnya—bahkan Leeteuk tak mempunyai kunci selengkap dirinya. Namun saat ia melewati kamar Kyuhyun yeoja itu terdiam.

Satu minggu telah terlewat. Dan meskipun Kyuhyun menolak Mobil-nya, namja itu tetap menerima costale game-nya yang dibelikan Donghae waktu itu. dasar maniak game!

Dan satu minggu lagi mereka bertunangan. rasa bersalah membuatnya masuk kedalam kamar tuan muda Cho itu “Kyu?”

Kyuhyun menyambutnya dengan senyum mengembang, ia memeluk tubuh Youmin dan menariknya hingga mereka duduk diatas ranjang Kyuhyun “Lihat, Min. ini indah, kan?” tubuh yeoja itu membeku saat Namja cho itu menunjukkan benda pengikat. Cincin pertunangan Cho Kyuhyun dengan Ahn Minrin.

“aku men-design-nya sendiri, loh” namja itu tersenyum manis—err… oke, itu memang terlihat mesum disaat yang bersamaan

Kyuhyun merebahkan tubuhnya meski matanya tak lepas dari kedua cincin itu “kau melihat Minrin? Aku ingin menunjukkan ini padanya” hatinya mencelos melihat tak ada lagi seringaian yang terlukis disana. Namja ini benar-benar bahagia, eh?

“ah—M-Minrin sedang keluar” otaknya bekerja cepat, dengan sekali hentak Yeoja itu berada diatas Kyuhyun “Kyu Oppa, berjanjilah satu hal denganku”

“mwo?” bingung? Tentu saja. bahkan Youmin tak pernah terlihat serius seperti ini “jangan lepaskan Minrin sedikitpun, jaga cintanya untukmu kalau perlu cepatlah menikah dan tinggal berdua dengannya” Kyuhyun mengenyitkan dahinya bingung. Yeoja itu terlihat panik

“berjanjilah padaku, Kyuhyun Oppa. Jaga dia. Aku sudah menganggapnya sebagai saeng-ku sendiri, yakso’?” Apa-apaan panggilan itu? dari pertama kali mereka bertemu saja yeoja itu tak pernah mau memanggilnya Oppa. Apa imajinasinya terlalu tinggi hingga mendengar Youmin memanggilnya ‘Oppa’ sebanyak dua kali, eh?

mau tak mau Kyuhyun mengangguk. Lagipula mereka akan segera bertunangan, tak ada masalah bukan?

Perlahan Youmin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Kyuhyun, membuat namja itu lagi-lagi mengenyit bingung karna sifat yeoja Choi itu jadi aneh—meski memang dari awal juga begitu

Setelah menutup pintu Youmin menghela nafas berat—jika dia menyadari lebih cepat tentang hal ini dia tak akan berbuat sejauh ini. ah, bodohnya dia membiarkan Leeteuk dan Minrin ber—ARGHH!! Kenapa jadi seperti ini? ia jadi tak ada cara lain selain membiarkan hal ini terkikis waktu.

“Mianhae”

Tapi, Bukankah Minrin tak tau jika Leeteuk mencintainya, eh?

Ini akan baik-baik saja karna Kyuhyun pasti bisa mengambil hati Minrin dengan cepat—ah ia jadi ingat namja itu terlalu mesum untuk tidak menyetubuhi Minrin saat pertunangan mereka selesai. Semoga pepatah ‘sex adalah awal dari cinta’ benar adanya, ne?

Seminggu, ya? Sepertinya waktu yang cukup untuk menghilangkan ‘kepemilikan’ Leeteuk atas Minirin—karna untuk selanjutnya ia tak yakin Kyuhyun akan membiarkan Kissmark-nya pudar. Ah~ sepertinya ia punya pekerjaan baru selain membujuk Donghae melakukan ‘itu’ dengannya. Membantu Minrin berjalan—Aish, semoga setelah menikah Kyuhyun menyewa apartemen yang lebih kedap suara.

Mengingat betapa kencangnya suara yeoja itu saat mengerang dan mendesah, Ia tidak yakin akan kuat mendengarnya. Ah, tapi bisa saja Donghae malah terangsang dan ‘menyentuh’nya “aku harus membantu Hae pindah ke-kamar Han-Oppa” ucapnya dengan mata yang melirik kepintu disebelah kamar Kyuhyun


—Aish, bergaul dengan Ryeowook tak menurunkan fantasi liarnya sepertinya. Lihat saja seringai mesum itu lagi-lagi keluar.

Jumat, 06 Juli 2012

First sight -part 3-

hyaaa... rate-nya naik lagi, udah Rate-M nih, yang gak suka baca lime kurang sepet mending dilewat aja. mian, baru pertama kali buat NC, jadinya masih begini deh. baca aja deh, Annyeong!!
0o0

Pagi ini tak terlalu baik. Katakan saja semua couple disini mengalami masalah “Min, kita sarapan diluar saja” kalimat dingin dari Donghae sukses menambah keheningan diantara mereka—siapa yang tidak cemburu saat Yeojachingunya tidur berpelukan dengan namja setaraf Kyuhyun, eh?

Sedangkan Minrin hanya melirik Kyuhyun tajam. Ya, dia tau Youmin memang selalu ‘berkeliaran’ ke tiap kamar dan memeluk seseorang ketika tidur—tapi dia tidak bisa mentorelir saat melihat Kyuhyun –yang bajunya tersingkap hingga dada- memeluk Youmin yang hanya memakai piyama kebesaran untuk menutupi celana super minimnya–perlengkapan untuk menggoda Donghae tadi malam-

Yang lain hanya diam karna atmosfir berbahaya itu. Oke, lupakan Hanneul dan Siwon yang saling melirik dengan wajah memerah juga Ryeowook yang menggigit bibirnya cemas. Hey! Bagaimana jika ada yang tau kejadian semalam? meskipun tak ada yang tau Donghae dan Youmin berpacaran kecuali Minrin, semua tau Donghae ‘sedikit’ protective pada ketiga yeoja disana

“yang punya kepentingan lain, keluar” aura prabu Jung Soo mendominasi tempat itu—membuat Donghae menarik Youmin keluar dan Siwon yang memberi kode agar Hanneul juga keluar

Namja-namja disana sedikit melirik saat Ryeowook juga keluar—hanya sebentar karna perhatian mereka jatuh pada Minrin dan Kyuhyun yang tengah menyantap sarapan mereka dalam tenang “Lanjutkan makan kalian” kata Leeteuk pelan sebelum bangkit dari kursinya

“Kyuhyun, Minrin” kedua manusia itu hanya menggumam tanpa menoleh, membuat Leeteuk menghela nafas lelah—sangat lelah untuk cemburu dan hanya melihat “kalian yang membersihkan piring hari ini” Ucapnya sebelum benar-benar keluar dari ruang makan.

0o0

Minrin menghisap darah Kyuhyun yang keluar lumayan banyak—namja itu tak bisa fokus dan terkena pecahan piring yang ia jatuhkan “Bodoh” ucap Minrin datar setelah menempelkan plester di jari telunjuk Kyuhyun

Namja itu tak terlalu memperdulikannya, mata obsidiannya tertumbuk pada bibir merona yang sedikit terkena bercak darahnya. Sepertinya Kyuhyun harus mengunjungi dokter pribadinya—Bagaimana bisa dia merasa Bibir Minrin terlihat makin menggoda setiap harinya, eh? “Mianhae”

Yeoja itu tersenyum lembut—mulai sadar kalau tidur Kyuhyun memang berantakan dan Youmin sudah punya Donghae “kau namjachinguku, bukan?” Kyuhyun menjilat bibir yeoja itu seduktif, menghilangkan darah yang tertempel disana “tentu”

“gurae, kau tak pernah mengatakan kau mencintaiku, Cho Kyuhyun” ucapnya dengan mata sayu, yang dibalas Kyuhyun dengan anggukan pelan “karna aku juga tidak mendengarnya darimu, Rinnie-ah” Gotcha, dia tau yeoja itu pasti akan menanyakan hal ini—dan persiapannya pun dia lakukan dari jauh hari. Kyuhyun memang jenius, kan?

“wae?” Namja Cho itu mendekatkan bibirnya pada telinga Minrin, membuat Yeoja itu menegang saat hembusan nafas Kyuhyun mengenai daun telinganya “aku tak pernah yakin kau mencintaiku” perlahan, Kyuhyun mengeluarkan lidahnya, menjilat pelan telinga Minrin “eghh” Yeoja itu menahan desahannya saat lidah Kyuhyun menggelitik liang telinganya.

“a-arasso” perlahan Kyuhyun menarik dirinya, menatap lembut wajah yeoja yang merona entah karna malu—atau horny, eh? “gomawo” ucap namja itu sebelum mendekatkan wajahnya. Reflek, Minrin memejamkan matanya. Merasakan bibirnya ditekan lembut bibir tebal sexy milik namjachingunya itu

genggaman tangannya pada ujung baju Kyuhyun mengerat saat namja itu mulai melumat lembut bibir bawahnya—well, dia tak mungkin menyiakan kesempatan untuk ikut menghisap bibir atas kyuhyun, kan?

cukup lama hingga lidah Kyuhyun mulai menjilat bibir bawahnya—seakan meminta izin untuk memasuki gua hangat miliknya “Kyuhh~” sangat jelas desahannya pasti lolos. Hey, jemari Kyuhyun mulai mengelus tengkuknya hingga turun kebagian punggungnya! Diperlakukan seperti itu, Yeoja mana yang tidak mendesah, eh?

“Eugh~” rasanya seperti bermimpi saat lidah terlatih Kyuhyun menggelitik langit-langit mulutnya— “Kyuhy—eh?” paling tidak sampai pengganggu datang.

Keduanya langsung memisahkan diri melihat uri leader mematung didepan pintu “waeyo, hyung?” oke—Lupakan wajah masam Leeteuk, karna dua orang itu tidak akan mengakui kalau mereka pernah melihatnya “Kyu, bisa temani aku berbelanja?” kata Leeteuk pelan

“aku ada jadwal sebentar lagi. Rin tolong ya?” sahut Kyuhyun langsung keluar, meninggalkan Minrin yang memandang kuku jarinya. Benarkah jemari itu lebih indah dari makhluk didepannya, eh? “Rin-Ah, mau?”

Minrin tersenyum sekilas, dalam sekali tarik, yeoja itu langsung membuat Leeteuk jatuh menimpanya -yang kini juga jatuh terbaring- “R-rin?” panic? Tentu saja. Mana mungkin dia bisa santai saat kulit bahunya terasa basah?—ah, lututnya terasa perih saat menghantam marmer “mianhae” ujar Minrin dengan suara bergetar. Membuat Leeteuk bingung dengan apa yang memenuhi fikiran Yeoja itu

“Uljima, Gwencana chagiya” kata Leeteuk membuat hatinya seakan mencelos mendengar perkataan namja yang kini mengusap kepalanya pelan. Entahlah, tapi—Minrin merasa ada yang salah saat namja itu melihatnya dengan namja lain -namjachingunya- “Mianhae, Oppa. Jeongmal mianhaeyo” Namja mana yang bisa marah saat orang yang dicintainya seperti ini? jika ada, Namja itu pasti bukan Park Jungsoo

Leeteuk merenggangkan pelukannya perlahan, mengecup kedua mata yang terpejam meski masih mengeluarkan Kristal bening-nya “aku tak suka melihatmu menangis” Kecupannya berlanjut kehidung Minrin “aku tak mau melihatnya memerah karna menangis” ditekan bibirnya pada bibir merona milik yeoja itu. Lama, seakan dapat menghentikan isak tangis yang sesekali lolos dari bibir yang menjadi candu harinya

Oh—jangan salahkan dia saat otaknya tiba-tiba saja mengulang adegan saat yeoja itu membalas pangutan Kyuhyun. Sadar atau tidak Leeteuk mulai menggigit pelan bibir Minrin, mengekplor setiap inci mulut yeoja yang baru tadi pagi ia rasakan –dan baru saja dijelajah orang lain- “h-hiks-euh…” Dia benci. Benci saat yeoja itu menangis. Saat bibir itu bersentuhan dengan namja yang bukan dirinya. Membuatnya tanpa sadar menghisap lidah Yeoja yang sesekali membelit lidahnya

Well—Leeteuk tak sadar, Minrin menyukai hal itu. Menyukai sensasi saat lidah namja itu mengaduk salivanya—menyukai saat bibir pertama yang memberitahunya tentang sensasi yang dirasakan Youmin saat melakukannya dengan Donghae. sensasi yang berbeda dengan yang diberikan Kyuhyun padanya.

Memabukkan dan membuatnya kecanduan.

Katakan ia bodoh atau apapun—yeoja itu suka sekali tertidur, karna apapun mimpinya—hal terakhir yang menutup mimpi itu adalah sesuatu yang indah seperti saat ini. persetan dengan apapun, yang dia inginkan adalah ciuman hangat dari Leeteuk seperti yang ia rasakan dalam setiap mimpinya—membuatnya tak pernah ingin tidur dikamar lain selain kamar namja yang menjadi Leader di Dorm itu

Apa mimpi bisa sejelas kenyataan? Atau sesuatu mengganjal otaknya hingga tak pernah sadar hal itu memang nyata?—sekali lagi ia tak peduli. Minrin memiringkan wajahnya agar daging tak bertulang itu lebih dalam menggapai dirinya. Lupakan ia hanya memakai kemeja tipis Leeteuk yang diambilnya secara acak tadi pagi—apalagi memikirkan mereka masih berada didapur saat ini. Dengan pintu yang terbuka lebar—

Menampilkan sosok Haneul yang didekap erat Siwon agar tak melihat saat tangan Leeteuk mulai membelai lembut perut Minrin. Well—sebagai calon adik ipar yang baik, Siwon melemparkan Phonecellnya untuk menyadarkan namja yang sangat kurang tempat hingga bertindak seperti itu didapur yang bisa siapa saja melihatnya

Merasa ada sesuatu yang mengenai punggungnya, Leeteuk melepas pangutan bibir mereka—dan menarik tangannya secara perlahan. Menatap dua manusia didepannya cemas. Well—itu tidak lama karna ia segera memeluk Minrin agar yeoja itu tidak melihat Hanneul ataupun Siwon yang juga berpelukan

Namja itu mengibaskan tangannya agar Siwon membawa manusia polos yang sudah terkontaminasi itu menjauh. Well—yeodongsaeng-nya memang belum cukup dewasa secara pemikiran, tapi setidaknya yeoja itu tau akan apa yang dirasakannya. Cinta harus diperjuangkan meski melepaskan harus menjadi yang terakhir dilakukan.

Katakan dia gila atau idiot—Tapi dia memang tak bisa melepaskan Yeoja yang kini terlelap karna kelelahan itu begitu saja. Ya. Hal itu membuatnya sakit. Tapi mencintainya adalah sebuah pilihan yang tak mungkin dia lewatkan “saranghae”

Err… sepertinya Leeteuk akan berbelanja sendirian minggu ini, ne?

0o0

Namja itu melempar PSP-nya kesembarang tempat. Dia Pasti gila—tak mungkin dia melihat tokoh gundam dalam PSP-nya sebagai yeoja gila yang selalu mencuri ciuman -kecupan- nya tanpa kenal waktu apalagi tempat “PSP-ku pasti rusak” sangkalnya

Namja itu mengacak rambut ikalnya, dan segera keluar—mencari seseorang yang bisa diajak bicara “Minnie!!” namja itu memeluk Youmin yang memang ingin masuk ke-kamarnya, membuat Yeoja itu kelabakan karna Donghae yang sedang berdiri dibelakangnya sudah berdehem tak terima. Aish, mereka baru saja berbaikkan, kan?

Well—Siapapun yang melihat mereka pasti beranggapan kedua orang ini habis melakukan yang 'iya-iya'. Youmin yang basah kuyup menampilkan lekuk tubuh yeoja yang hanya memakai kemeja putih nan tipis dipeluk Kyuhyun yang topless dengan boxer pendek yang sedikit kedodoran. Dan dengan rambut yang berantakan itu -jika tidak ada Donghae disana- siapa yang bisa memastikan reaksi Leeteuk akan hal ini?

Yah, diluar memang hujan dan pasangan itu baru saja mencari tempat untuk bermesraan “Aku harus ganti baju, pabo” Kyuhyun melonggarkan sedikit pelukannya tanpa sedikitpun punya niat untuk melepaskannya “kau memintaku untuk menggantikannya, Min?”

PLAK!

Donghae—ah, tidak. Youmin lebih dulu menggeplak kepala magnae yang sepertinya sudah konslet itu “install dulu otakmu, Cho Kyuhyun. ah, Henry Oppa dan Zhoumi Oppa akan datang sebentar lagi” Kyuhyun cemberut tingkat akut. Yeoja ini memang tak pernah sopan pada yang lebih tua—err.. maksudnya tidak pernah sopan padanya.

“kau bahkan memanggil si-Mochi basi itu dengan Oppa, aku lebih tua darinya, paboya-Min” sahut Kyuhyun menyentil dahi yeoja yang kini memasang wajah masamnya “wajahmu bahkan lebih tua dari Teukkie Umma, Kyu. Dan Donghae oppa, hentikan tanganmu atau kupatahkan sekarang juga” katanya datar saat tangan jahil Donghae sudah merambat masuk kedalam kemeja-nya—aish, jika mereka hanya berdua yeoja itu tidak akan segan-segan menyerang Donghae duluan

Setelah mendorong makhluk yang menghalangi jalannya, Youmin langsung masuk kekamar Kyuhyun. Mencari kaos yang dirasanya bisa menghangatkan tubuh. Sepertinya yeoja itu flu, ne?

“eh?—emmph” yeoja itu menahan tawanya. Bagaimana tidak? Dia melihat kumpulan vibrator dilemari paling bawah seorang CHO KYUHYUN! Aish, Donghae yang kelewat pervert saja belum pernah melakukan hal  ‘itu’ dengannya. Ah~ tapi sepertinya ‘mainan’ itu masih baru—menaruh kamera dikamar uri magnae sepertinya boleh juga…

“YA! Pakai pakaianmu sendiri, Min” wajahnya memerah, uh? “Kyunnie chagi, kau merencanakan apa untuk yeojachingumu itu, eh?” tanya Youmin dengan senyum mengejek—sebenarnya untuk menghindar dari tuduhan Kyuhyun yang memang nyata bahwa ia lebih suka memakai baju para namja disana daripada bajunya sendiri. Entahlah—lebih nyaman memakai pakaian mereka daripada pakaiannya sendiri yang bahkan sudah 3 bulan ini belum disentuh lagi

“n-nae—” kalimat terbata Kyuhyun langsung dipotong yeoja itu “ne,ne. lakukan semaumu, tapi ingat masa suburnya, ne Kyuggie?” setelah mengambil baju yang dirasanya hangat dan tentu saja cukup lebar untuk menggoda kekasih pervert nanggung-nya itu, Youmin keluar meninggalkan Kyuhyun yang lagi-lagi mengacak rambutnya frustasi. Haah~ indahnya dunia saat melihat ada sextoys didalam dorm, kapan Donghae akan sadar kalau dia sudah cukup dewasa untuk ‘dimasuki’, ya?

Sambil tebar pesona pada Heebum, dan pastinya ddangko brother yang ditinggal sang ‘Appa’ Yesung tercinta, Youmin mencoba cara kurang kerjaan membuat keringat. Apa lagi kalau bukan meminjam kaset biru pada sang pastur gagal?

Tapi keinginan untuk mendobrak pintu dihadapannya sirna saat ia mendengar suara Hanneul yang pastinya membuat Siwon kelabakan “apa NC-an itu enak, Oppa?” Oke—katakanlah ini keberuntungan Youmin karna pintu kamar itu tak tertutup sempurna “eh? Eum… n-ne” benar bukan?

Yeoja itu sungguh menahan tawanya saat Haneul mulai menggoyangkan tangan Siwon, sambil memasang tampang antusias –yang terlihat sangat bodoh- “ayo kita lakukan, Oppa. Lagipula kan sekarang dingin” yah—salah sendiri namja itu mengatakan NC sebagai not cool. Meskipun benar, yeoja semacam Haneul tak akan berfikir yang ‘iya-iya’ dong pastinya~

“tapi itu sakit, Hannie baby” ucap Siwon dengan muka semelas mungkin. Ayolah, jika yeoja itu memasang Kitty Eyes-nya, mana bisa ia menolak. Apalagi untuk bercinta?—Hell, ini adalah impiannya untuk menyetubuhi Yeoja yang sangat dicintainya itu

“chagiya, dengarkan aku” Siwon mengecup sekilas bibir yeojachingu sepihak-nya itu, ia menatap inters bola mata Hanneul seakan memberinya pengertian “aku tidak mau kau terluka, Chagi” ucapnya sambil memajukan wajahnya

Dengan cepat Hanneul menutup matanya. Ah, dia tau ini. Siwon pernah melakukan hal ini, sebuah ciuman dengan lidah yang saling mengait “Oppa, Jebal~” katanya setelah ciuman lembut Siwon selesai, ia mengecup sekilas bibir Siwon saat namja itu mulai menggerakkan fokusnya bingung

“baiklah, tapi berjanjilah tidak akan minta berhenti sebelum selesai, yakso’?” Haneul tersenyum lebar dan mengangguk lucu membuat Siwon kembali menerjang bibir yang sedikit merah karna lumatannya. -Dan Youmin yang sudah siap dengan kamera-nya-

Bibir joker itu turun keleher jenjang yeoja yang kini hanya bisa memejamkan matanya “Oppa, kenapa kau menggigit leherku?” ucapnya sambil mengerjapkan matanya—aish bibir yang terpout itu menaikkan libido seorang Choi Siwon. Namja itu mengarahkan bibirnya ketelinga Hanneul, berbisik dengan suara berat meninggalkan kesan sexy jika didengar yeoja normal “hanya diam, dan nikmati, chagi”

Didepan sana Youmin menggeram kecil. ‘Aish… berhentilah bertanya dan mendesah yang kuat, baboya-Hanneul’.

perlahan lidah terlatih itu menjilat daun telinga Hanneul, mengulumnya berharap yeoja itu akan terangsang—ah, tak perlu lagi ditanyakan bagaimana dengan Siwon. Gundukan diantara pahanya sudah bisa menggambarkan imajinasi, kan? “Oph-pa~”—oh yeah, yeoja itu merajuk saat jari-jari panjang Siwon mulai meremas payudara kirinya, sementara tangan kanannya menelusup kedalam bajunya, mengelus pelan punggung polos lawan mainnya

Desahan Haneul mulai membuat tubuh Siwon bereaksi cepat, namja itu menghentikan tangannya dan mulai melepaskan kancing baju Haneul dan Bra-nya dengan cepat—membuat yeoja itu kehilangan untuk beberapa detik, karna setelah itu ia merasa sesuatu yang lembab dan basah mengitari nipple-nya “ssshh… Wonnieeh Ohh Oppahh”

Siwon tersenyum kecil dalam pekerjaannya, tangannya mengelus pinggang hanneul hingga bertemu dengan pengait celana yeoja itu. tak perlu dijelaskan bagaimana cara ia membuka celana haneul sekalian dengan underwarenya, kan?

Perlahan jemari panjangnya mengelus permukaan vagina Hanneul, menekan-nekan klitorisnya dan memilin benda itu hingga memerah—merasa dua bongkahan itu terlalu lama dimanjakannya Siwon menurunkan kepalanya hingga berada diselangkangan Hanneul, mengecupnya beberapa kali membuat yeoja itu mendesah lagi “sshh.. ash…”

Mendengar itu Siwon meraup klitoris yeoja yang kini hanya mampu mendongak menampung nikmat, ia menghisapnya kuat sesekali menggigit kecil benda menggemaskan itu—ah, sepertinya ‘BabySiwon’ sudah tidak bisa diajak kompromi. Lihat saja Siwon sangat terburu-buru melepaskan sangkar itu memperlihatkan bagian vitalnya yang mengacung tinggi “Oppa, itu hh besar sekali”

Siwon menampilkan senyum mesumnya saat yeoja itu memandangi ‘adik’ nya selepas orgasme. Apa dia tidak kelelahan, eh? “masukkan dalam mulutmu, chagi” yeoja itu memandang siwon bingung sambil menunjuk mulutnya, dibalas dengan anggukan Siwon

“seperti menjilat permen” Yeoja itu mengerti dan kembali memperhatikan junior Siwon “jangan nakal, ne?” ucapnya sebelum mengecup kepala junior siwon, membuat namja itu tak sabar “Kulum, chagi. Palli”

Dengan semangat Hanneul meraup kepala-nya. Siwon yang merasakan sensasi hangat itu-pun mengerang nikmat—well, karna itu dia mendorong kepala Hanneul hingga juniornya menyentuh pangkal tenggorokan Hanneul—seketika yeoja itu melepaskan kulumannya “jahat, kau menyakitiku, tau? Aku potong saja bagian ini, ne Oppa?”

Siwon melotot saat yeoja itu menatap garang juniornya yang mengeluarkan pre-cum “anni, Chagi. ‘dia’ tidak jahat. Coba lagi, ne?” memandang Siwon yang wajahnya memelas -karna menahan orgasme- yeoja itu kembali meraup junior siwon, menaik turunkan-nya serta menjilatnya seperti loli. Rasa asin yang mampir kelidahnya membuat yeoja itu memutar lidahnya diatas pangkal junior Siwon. Seakan menggoda cairan kenikmatan siwon untuk keluar “eughhh…” aish, ternyata Hanneul sudah pintar~

Merasa juniornya berkedut Siwon menarik kepala Hanneul dan menciumnya ganas—err… perhatikan juga jemarinya yang mulai mengelus vagina Hanneul, dalam sekali sentak Ia memasukkan satu jarinya “aghmm!” teriaknya tertahan, karna bibir namja itu membungkam mulutnya

Setelah menunggu beberapa lama, Siwon memasukkan lagi dua jarinya—Ah, sudah pasti yeoja itu berteriak keras karna Siwon telah melepas pangutannya.

Namja itu mengulum payudara Hanneul berharap dapat menghilangkan rasa sakitnya, jemarinya yang bebas digunakan untuk memilin nipple hanneul yang menganggur. Perlahan Siwon menggerakkan ketiga jari-nya, mencari sweetpot yeoja itu—GOTCHA, mungkin mereka memang punya ikatan kuat karna tak perlu waktu lama namja itu berhasil menemukan titik terdalam hole Hanneul “Agh.. Oppa.. enhh nak ahhsshh..” 

“mendesahlah chagi, aku ingin mendengar suaramu” ujarnya seduktif ditelinga Hanneul yang mulai memerah, menjilatnya sekilas “ahh.. AGHHH!” teriaknya saat ketiga jari itu sudah tergantikan Junior besar nan panjang milik Siwon

“Appo.. AH.. Oppa, keluarkan Wonnie Oppa” padahal baru setengah masuk, namun rasa hangat dan sempit hole Hanneul membuat Siwon tak lagi mendengarkan kata-kata yeoja itu “ahh so tight, baby” Siwon menghentakkan kejantannya hingga masuk keliang Hanneul yang mengeluarkan darah “sshh, uljima chagi. Aku akan pelan-pelan”

Hanneul mengangguk singkat membuat Siwon menggerakkan pinggulnya, menghujam titik kenikmatan Hanneul yang tadi sempat ditemukannya “ah.. oppa.. ini nikmathh ah…” Siwon menambahkan kecepatan in-out nya membuat payudara yang dipenuhi bercak cintanya itu bergoyang-goyang minta dimanjakan—Well, namja itu langsung meraup-nya tanpa sedikitpun mengurangi ritme tusukannya

“Siwonnie Oppa!!”

“AH, Hannie!!”

Erang mereka saat merasakan orgasme—oke tinggalkan mereka karna sepertinya Siwon akan membuat ronde baru. Didepan pintu sana, wajah Youmin sudah memerah sempurna. Meskipun bukan pertama kalinya ia melihat adegan seperti ini secara LIVE, tapi tetap saja ini terasa berbeda setiap kali ia menontonnya

“Chagiya, berhenti melihat adegan sensoran setiap member” Aish, jangan ingatkan jika ia pernah melihat Youmin juga pernah mengintip Kyuhyun ber-masturbasi, ah Juga Hankyung, Zhoumi, Sungmin dan Eunhyuk—err.. setidaknya itu yang dia ketahui. Inilah akibat punya yeojachingu yang sangat penasaran ‘aku akan membunuh Monyet jelek itu jika Youmin sampai menaruh obat perangsang diminuman-ku’

merasakan lidah Donghae menggelitik liang telinganya yeoja itu lemas. Ah~ Phonecell-nya terjatuh, semoga tombol stop pada benda kotak itu sudah benar-benar ditekannya

“h-Hae-ah~” Tanpa melihat sekeliling yeoja itu langsung membalikkan badannya, menyerang bibir Donghae yang dengan senang hati membalas tingkah agresif kekasihnya—semenjak hubungan mereka menginjak enam bulan yeoja itu selalu meminta lebih atas perlakuannya. Bukankah wajahnya masih terlihat belia, eh?

Tapi mereka tak lebih dari itu. Hanya Deep Kiss tanpa ada making love. Ya, Donghae masih menunggu yeoja itu benar-benar siap dalam versinya –karna menurut Youmin dia sudah sangat siap- “Chagiya, aku ada Syutting. Kau ke-Dorm bawah saja, ne?”

Perkataan Donghae membuat Mood-nya rusak. Apa pakaiannya kurang minim hingga Donghae melepaskan ciumannya tanpa acara pegang-pegang yang biasa dia lakukan untuk menggodanya, eh? Ah~ Youminnie, sepertinya kau tidak mengerti Donghae begitu mencintaimu

“aku duluan” yeoja itu pergi dengan menghentakkan kakinya, keluar Dorm dan memilih menggunakan tangga untuk mencapai Dorm dilantai 11—err… tidak ingin ada yang mendengarnya mengumpat hal-hal kotor di-lift adalah sebab utama-nya

Setelah pintu terbuka, yang pertama dicarinya adalah dapur.  “Annyeong, Minnie” tanpa memperdulikan Ryeowook yang menyapanya yeoja itu melangkah cepat mencari kulkas. Hey! seorang Kim Ryeowook kalah dengan pesona sebuah kulkas? JUST A COOL CASE!

BRAKK!!

Ryeowook langsung berlari kedapur saat mendengar suara itu—err… keadaan dapur masih baik-baik saja. Tapi namja itu tersenyum kecil saat mendapati Youmin nenengkulupkan wajahnya diatas meja “waeyo, Minnie?”

Youmin menaikkan kepalanya, menatap namja yang mengelus surai rambutnya dengan air mata yang siap mengalir “Es-krimnya habis, Oppa” Ngomong-ngomong es-krim wajah Ryeowook memerah mengingat adegan beberapa hari yang lalu. Aish, pasti wajahnya memerah sekarang “k-kita beli Es-krim diluar, ne? aku traktir”

Yeoja itu menghapus air yang menggenang dipelupuk matanya, memandang Ryeowook dengan mata yang seolah mengeluarkan sinar “jinjja?” err—jangan lupakan wajahnya yang dimajukan membuat hidung mereka hanya sebatas angin “n-ne” Ah~ lagi-lagi wajah itu memerah sempurna saat bulu mata Youmin menggesek bulu matanya

“Kajja” yeoja itu menarik tangan Ryeowook keluar dapur. Emm—bisakah menghentikan Ryeowook berfikir bahwa ini adalah kencan?

0o0

Minggu, 01 Juli 2012

Sexy, Free and Single Lyrics [Romanization, English]

Every single day I try jeong mal geo i da wa sseo
We get closer to a good time shi ryeon deu re Say goodbye.
Sexy, Free & Single i je jun bi neun wal lyo.
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo

Hey! Nu gu na swip sa ri gan neun geon jae mi eop ja na jom deo nop ge, se ge la la la la la la
Wi e seo bwa. Gyeon dyeo naen ja ga ggae dat ge dwae neun geot jom deo beo tyeo, beo tyeo la la la la la la

Nae sa ra ma, sa ra ma nal deo mi deo jwo. Nan deu di eo Wake up su myeon wi ro
Gin shi ryeo ne deo gi peo jyeo na da wo jyeo. I jen Upgrade da eum dan gye ro na ga oh-

*Su mi cha ge dal lyeo wa meot ji ge ggeun naen geu dae Have a good time o neul man keum Party time
Ga seu mi yo dong chi neun seung ni reul mat bwa i je neun Have a good time nu ga geu dael mak gen na? Oh-

**Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Yeok shi bul li han hwang nyu re mat seo geom ni mal go
Yeok shi bul li han hwang nyu reun ggeut do an bwa do Bingo

Mu geop da go, mu seop da go po gi ha ji neun ma i je bu teo ga jin jja na na na na na na
Nu gu na han beon jjeum da ggyeo ggeo bo neun geot bbun We fail, We lose, To win du ryeo wo ha ji ma ra

Nae sa ra ma, sa ra ma nan deo gang hae jyeo sseo. Yeah! Deu di eo u ri Time for romance.
Deo meot jin ggu meul hyang hae ddo na ra ga ge sseo. Da shi Upgrade ji kyeo bwa, mat gyeo bwa.

Nan jeom jeom dae dam hae ji neun geol. Sexy, Sexy, Sexy
I geo chin se sang eul ma ju han chae Too hot-
Jun bi dwaen ja man a neun geol. Sexy, Sexy, Sexy
Yeo gin ggeut do eom neun byeon su man keum Have fun 3. 2. 1 Go!

*Su mu cha ge dal lyeo wa meot ji ge ggeun naen geu dae Have a good time o neul man keum Party time
Ga seu mi yo dong chi neun seung ni reul mat bwa i je neun Have a good time nu ga geu dael mak gen na? Oh-

**Sexy, Free & Single nan jom gwaen cha neun nam ja
Sexy, Free & Single neon jom dae dan han nam ja
Yeok shi bul lu han hwang nyu re mat seo geom nae ji mal go
Yeok shi bul li han hwang nyu re ggeut do an bwa do Bingo
I se sang ggeu te seo ddo han beon su meul dol li go
Nal ji kyeo jun sa ram so jung han mi deu meul gan jik hae gi dae hae do jo a. Let’s go!

**Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo

*Su mi cha ge dal lyeo wa meot ji ge ggeun naen geu dae Have a good time o neul man keum Party time
Ga seu mi yo dong chi neun seung ni reul mat bwa i je neun Have a good time nu ga geu dael mak gen na?Oh-
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo


***

English translation

Every single day I try, I really am almost there
We get closer to a good time, Say goodbye to all the hardships.
Sexy, Free & Single now the preparation is complete.
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo

Hey! It’s no fun if anyone can take you with ease. A bit higher, stronger la la la la la la
Look above. It will dawn on the one who’s been withstanding. Endure, endure a bit more la la la la la la

My person, my person, believe me more. Finally I Wake up above my slumber
I become deeper, more like me after the long harship. Now I’m heading to the next stage of Upgrade Oh-

*Run till you’re out of breath, you who is so awesome. Have a good time, it’s Party time on a day like today
Have a taste of the victory that jolts your heart. Now Have a good time, who will stop you? Oh-

**Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Also, when you stand unfavorable chances, don’t be afraid
Also, even when the unfavorable chances don’t seem to end, Bingo

Don’t give up saying it’s heavy, it’s heavy. It’s the real thing from now on na na na na na na
It’s just something everyone would experience once. We fail, We lose, To win. Don’t be afraid

My person, my person, I’ve become stronger. Yeah! Finally it’s our Time for romance.
Again I will fly toward a greater dream. Another Upgrade, just watch me, leave it to me.

I’m getting more and more daring. Sexy, Sexy, Sexy
While facing this harsh world Too hot-
Something only the one who is ready knows. Sexy, Sexy, Sexy
As much as the endless variables there are here, Have fun 3. 2. 1 Go!

*Run till you’re out of breath, you who is so awesome. Have a good time, it’s Party time on a day like today
Have a taste of the victory that jolts your heart. Now Have a good time, who will stop you? Oh-

**Sexy, Free & Single I’m a fine man
Sexy, Free & Single You’re an amazing man
Also, when you stand unfavorable chances, don’t be afraid
Also, even when the unfavorable chances don’t seem to end, Bingo

At the end of this world, I try to catch my breath again
I treasure the precious trust of people who’ve watched over me, so anticipate. Let’s go!

**Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo

*Run till you’re out of breath, you who is so awesome. Have a good time, it’s Party time on a day like today
Have a taste of the victory that jolts your heart. Now Have a good time, who will stop you? Oh-
Sexy, Free & Single I’m ready too, Bingo

First sight -part 2-

rate-nya udah rada naik ya... tapi belum sampe M kok, K+ mungkin..
ah~ semoga masih ada yang mau baca ini. Annyeong!!
0o0

“Rin, aku bosan” dengan sekali sentak, Minrin menjatuhkan tubuh mereka yang masih berpelukan keatas sofa. Mendirikan tubuhnya guna menggapai PSP Kyuhyun agar penggila Game itu bisa bermain—well, dia tak semulia itu. Yeoja Ahn itu menepuk kedua paha Kyuhyun, seakan menyuruhnya untuk membuka kedua kakinya “mwoya?”

Senyum tiga jari mengembang dibibirnya. What the—Aish! dia hanya kalah main game dan hukuman dari yeoja itu sungguh berat. Memeluknya SEHARIAN tanpa protes “aku mau duduk disini Kyu~” ucapnya sambil menempatkan diri ditempat kosong diantara kedua kaki Kyuhyun yang terbuka membuat—
.
.
“eugh…” –Kyuhyun melenguh dengan suara kecil saat ‘KyunnieBaby’ yang hanya terbungkus Boxer itu bergesekan dengan celana jeans Minrin

Well—Jangan salahkan dia karna sengaja mengalah dalam battle game-nya tadi. Dia harus bisa membuat Yeoja itu mencintainya, Right? Tentunya tanpa mengubah sedikitpun sifatnya agar terlihat alami “bermainlah dan aku akan tidur sebentar, Kyunnie chagi~”

Kyuhyun masih mengerjapkan matanya tak percaya saat Yeoja itu SEKALI LAGI mengecup bibirnya. Well— katakan saja dia berlebihan. Tapi mengingat makhluk itu sampai meraba-raba tubuhnya, mengecup bahkan jari-jari mungil itu sempat masuk kedalam piyamanya dengan alasan nista ingin mencari posisi yang pas—jeongmallayo, Sesuatu yang ada dibenaknya mungkin saja terjadi, kan?

Katakan saja urat malunya putus saat Yeoja itu sengaja menanggalkan seluruh kancingnya agar bisa mengecup bahunya. Bayangkan saja perjuangannya untuk tidak menyiramkan sup Buatan Ryeowook karna mereka sedang makan malam bersama. What the—YA!

Coba saja lihat keadaannya saat ini. Yeoja Ahn itu bahkan tidur dengan menyandar kedadanya, sesekali menggerakkan tubuhnya membuat punggung yeoja itu bergesekan dengan perutnya—dan jangan lupakan rambutnya yang bergesekan halus dengan sesuatu didadanya yang— “ssshh…”

Aish, Kyuhyun tak bisa membayangkan bagaimana nasib ‘Kyunnie baby’ jika dia mendapat rangsangan seperti ini setiap hari tanpa bisa membalas ke—“eumh…” Aish… sepertinya Cho Kyuhyun harus ber-manstrubasi hari ini.

Sedangkan Youmin dan Donghae terkikik geli dikamar Euhhyuk-Donghae—mereka langsung kabur ketika melihat Kyuhyun memandang sendu celananya yang sedikit mengembung saat bisa bangun dari sofa tanpa membuat Minrin terjaga “apa kita tidak keterlaluan, Hae-ah?”

“shireo, mereka berdua itu memang bermasalah” Donghae merebahkan tubuhnya, masih tersenyum geli mengingat perkembangan hubungan tak jelas sepupunya dengan Kyuhyun. yah, mana ada yang tau taruhan itu berasal dari Donghae, eh?

Ya, dia yang membiayai bayaran  taruhan itu—Costale game dan mobil. Baiklah, Taruhan itu tak perlu difikirkan lagi. Terlebih saat Youmin mulai menindih tubuhnya “chagiya~”

Sambil memejamkan matanya, Donghae mulai mengelus punggung yeojachingunya—Ya. Mereka memang sepasang kekasih. Dan sangat beruntung bagi Donghae, Kyuhyun hampir selalu menerima semua tantangan yeojachingunya itu. Aish, tega sekali mereka mengerjai Minrin, ne? “eum?”

“kau jahat sekali” Donghae menyentak pelan tubuh Youmin hingga posisi mereka bertukar, dengan perlahan diusapnya bibir Youmin yang terpout. Menggodanya, eh? “waeyo?” yeoja itu tersenyum manis sebelum menjawab—tidak ketinggalan Youmin mengecup sekilas bibir uri Fishy “Night Kiss”

Donghae tersenyum kecil menanggapi yeojachingunya yang sedikit pervert akhir-akhir ini—Lagipula memang belum ada scane Kissing mereka –yang tak pernah diketahui orang lain kecuali Minrin- hari ini.

Jadi namja itu mulai menurunkan wajah—eum… maksudnya tubuhnya. Menekan bibir yeojachingunya sebelum melumat lembut kedua belah bibir yang selalu menjadi candu baginya—
.
Sepertinya kita tau darimana kelakuan ‘iya-iya’ Minrin berasal, ne? Oke, lupakan kedua insan yang saling mendominasi disana—err… meskipun mereka tak pernah berbuat yang ‘iya-iya’ , lanjutan kisah mereka tak perlu dibahas, ne?

Akan lebih bijak jika kita melihat keadaan Kamar Choi Siwon. Ya, tak ada yang sadar uri Horse juga melihat adegan Kyu-rin itu—well, tangan Siwon yang terkepal cukup untuk membuktikan dia cukup terganggu melihat skinskip barusan. Namja itu memejamkan matanya, bersiap merebahkan tubuh kekarnya saat—

Tok! Tok! Tok!

Namja bermarga Choi itu melirik jendela sambil memasang senyum tipis andalannya—yang langsung pudar. Hey! Kamarnya berada didorm 12, loh. Makhluk seperti apa yang mengunjungi kamarnya melewati jendela?

Dengan langkah sesantai mungkin namja berbalut kaos neck-V putih itu menuju jendela kamarnya. Dan well—dia seharusnya sudah menduga, satu-satunya makhluk yang paling mungkin melakukan hal itu adalah yeodongsaeng Uri Leader. Siapa lagi kalau bukan yeoja dalam pigura kamar Leeteuk? “Annyeong, Oppa”

Benar bukan? Saat jendela dibuka, yeoja ber-dress peach pink itu langsung melompat mendekapnya. Berterima kasih pada refleknya yang sigap menahan beban Yeoja itu agar tidak jatuh sendirian—dan salahkan kesiapannya yang kurang hingga membuat mereka tumpang tindih diatas lantai “Aish, Hannie-ah”

Jantungnya berdetak cepat saat hidung mereka bersentuhan. Jika seperti ini bagaimana bisa dia melupakan rasa cintanya pada Yeoja ini? “stt.. aku sedang memperhatikan wajahmu, Oppa” Ucap Yeoja itu tanpa sedikitpun merubah posisi mereka. Yeoja On Top. Bahkan Siwon bisa merasakan hembusan nafas Yeoja itu yang—

BRUKK!!

—panas. Demam, eh? “Ya! Park Haneul!” masih dalam posisi awal, Siwon mulai mengguncang pelan bahu yeoja itu “eumh?” Siwon menggulingkan tubuh mereka kesamping, dengan cekatan namja itu menggendong haneul ala bridal style keatas kasurnya

“kalau sakit kenapa main diluar malam-malam, Haneul-ah” Yeoja itu tersenyum kecil saat Siwon menyingkapkan poninya yang berantakkan “Panggil aku Hannie, Oppa” meskipun lirih, namja itu bisa mendengar nada merajuk tersimpan disana. Bisakah kita anggap dia lupa bagaimana keadaan emosinya beberapa menit lalu, eh?

“Oppa…” namja bergelar gentlemen itu menggumam lirih sebagai jawaban, membuat Haneul melanjutkan kalimatnya “Dingin~” Siwon hanya tersenyum kecil, ia mengecup kening yeoja itu lumayan lama—seakan bisa menyalurkan rasa hangat dari sentuhan itu. Sepertinya ia tidak akan bisa Menyukai Minrin jika Yeoja ini selalu punya cara untuk membuat perasaannya berdebar, ne?

Perlahan namja Choi itu juga mengecup kedua kelopak mata Haneul, dan berbisik lirih ditelinganya “orang demam tidak boleh pakai selimut, Hannie-ah” Siwon merenggangkan jarak mereka, memperhatikan manik mata yang memandangnya sayu “peluk~”

Yah—Ketiga yeoja didorm ini memang selalu manja dan kreatif ketika sakit. Sangat menggemaskan. Perlahan, Siwon membaringkan tubuhnya disamping Haneul, mendekapnya erat “eh?” well—namja itu sedikit terkejut saat wajah Hanneul melesak diperpotongan lehernya “eugh, hangat” ujar yeoja itu sembari mengeratkan pelukannya

Mendengar itu Siwon tersenyum lembut, benar-benar menghilangkan niatnya untuk menyukai Yeoja selain Yeoja polos dalam dekapannya saat ini. toh, yeoja yang menjadi pelampiasan itu tidak mungkin didapatkannya “sleep well” lirihnya sebelum ikut memejamkan mata. Tidak, dia tidak langsung tertidur. Jelas Namja Choi itu lebih memilih mengelus punggung Hanneul daripada tidur, Right?

Mian, Teukkie Hyung. Aku mencintainya.

0o0

Leeteuk terdiam menatap Yeoja dengan posisi mengenaskan tidur diatas sofa—kaki dan tangan Kanan menjuntai kelantai dengan kepala yang sudah berada ditepi sofa. Jika dibiarkan lebih lama, bisa dipastikan yeoja itu ambruk kelantai.

Setelah menghela nafas, Leader Super Junior itu membenarkan posisi tubuh yeoja –yang ditinggal Kyuhyun- itu sebelum mengecup bibirnya singkat “kenapa tidak kekamar, Chagi…” setelah berucap Lirih, namja itu mengangkat Minrin ala Bridal—cukup sulit karna Yeoja itu terus menggeliat

Leeteuk memejamkan matanya singkat saat kepala yeoja itu bergerak didadanya -yang hanya memakai kaos tipis berkerah rendah—Aish, bagaimana bisa yeoja itu mengecup kulit dadanya dengan keadaan tak sadar seperti ini, sih? “Tiga hari ini kau tampak lelah—”

Well—Dengan kelakuan seperti itu dan tampang menggoda –menurut Leeteuk- yang ditunjukkan Minrin. Jangan salahkan Leeteuk jika ‘adik’nya mulai ‘bangun’

Setelah membaringkannya, Namja Park itu mengecup dahi Minrin penuh sayang “—dan aku jadi sering kelepasan” Well—selama proses taruhan itu memang Minrin lebih sering menggunakan otaknya daripada bertindak duluan seperti biasanya. Dan Sudah pasti itu membuatnya susah terbangun. Aish… semoga Leeteuk tak tau penyebab dari itu semua

“saranghae. Nae Rin-ie” ucapnya sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi pribadinya—err.. tak perlu diperjelas berapa banyak desahan yang terdengar diantara kucuran air shower, kan?

Sedangkan dibalik pintu kamar yang sedikit terbuka, tubuh Hanneul menegang. Siapa yang tidak kaget jika kakaknya mencium Yeoja yang sedang tidur dan mengatakan kata keramat setiap pasangan itu?—perlu diingat status Yeoja yang dimaksudkan sudah memiliki namjachingu “Oppa?”

“Biarkan saja” entah sejak kapan Siwon sudah berada dibelakang Hanneul dan memeluknya erat, kepalanya menyusup diantara helaian rambut yeoja itu agar bisa menghirup aroma khas seorang Park Hanneul “Hajiman—”

Kata-katanya terputus saat namja yang mendekapnya dari belakang itu mulai mengecupi kulit lehernya—sambil menuntun yeoja itu bergerak mundur “Tidurlah, ini masih tengah malam” ucapnya saat mereka sudah agak jauh dari pintu kamar Leeteuk. Dan tanpa memperdulikan wajah Hanneul yang shock, Namja kekar itu kembali menggendongnya ala Bridal kekamarnya.

“pasangan bodoh” lirih seorang namja bersuara tenor “Wookie-ah, makanannya sudah jadi” suara Sungmin dibelakangnya membuat Ryeowook kembali kedapur. Selama menunggu Sungmin memasak untuknya, namja itu terlalu banyak melihat, gak sih?

“Oppa” seruan lirih Youmin mengintrupsi Ryeowook memasukkan ramen kemulutnya “terbangun, Min?” Yeoja itu mengangguk pelan, kepalanya disenderkan kemeja makan membuat Sungmin yang masih duduk disana menggeleng pelan “Min, pindah sana”

“aku mau es-krim” Ryeowook Mengerjapkan matanya bingung. Yeoja itu mengigau, eh? “Minnie Oppa, bisa kita cari Es-krim diluar?” ucapnya dengan wajah yang dimiringkan, dan tatapan sayu itu—aish.. sangat beruntung itu bukan ditunjukkan untuk namja pervert model Eunhyuk

Eng!! Eng!! Sepertinya Ryeowook sudah kehilangan nafsu makannya. Yah, siapapun didorm tau –kecuali Youmin dan Hanneul- kalau seorang Kim Ryeo Wook menyukai Magnae Choi itu. Sedikit tersinggung karna bukan dia yang diajak pergi—Hey! Dia adalah penyedia makanan disini, kan? “mau kutemani?”

Dengan kesadaran dibawah standar Youmin menempelkan dahinya pada dahi Ryeowook lalu meniup pelan bibir tipis namja itu “bukankah kau baru pulang, Oppa? istirahatlah” Ah… sangat beruntung Yeoja itu berbicara dengan mata tertutup. Atau bisa dilihat wajah Ryeowook yang memerah sempurna dan Sungmin yang menahan tawanya melihat hal itu “g-gwenchana”

“Kita punya es-krim dikulkas” dengan cepat Youmin menarik kembali wajahnya. yeoja itu mengerjapkan matanya agar bisa melihat kulkas dengan jelas—Aish, bagaimana bisa yeoja itu tidak tersandung saat berjalan dari kamar Donghae -yang berada paling ujung dari dapur-?

“Wookie, Hyung kekamar duluan, ne? jangan pergi sebelum Youmin selesai, arra?” entah itu kalimat menggoda atau Sungmin benar-benar lelah, Namja itu masih sempat-sempatnya mengecup puncak kepala Youmin sebelum berlalu kekamarnya. Ryeowook? Tentu saja namja itu hanya mempoutkan bibirnya kesal. Aish, Kyeopta~

“mashita~” ucap yeoja itu mengambil tempat disebelah Ryeowook, jangan lupakan kepalanya yang menyandar dibahu namja itu membuat Ryeowook langsung melahap Ramen yang baru jadi itu “panas!!”

Oke, Katakan saja Youmin panik dan –mata tak fokusnya- tidak melihat minum disana. Dengan cepat yeoja itu menarik dagu Ryeowook dan melumat bibirnya sebentar sebelum memasukkan lidahnya kedalam mulut namja yang berstatus menyukainya itu –agar bisa menghilangkan rasa panasnya-

Well—Ryeowook sudah tidak terlalu peduli ramennya sedikit dingin karna terlalu tercengang dengan perbuatan Youmin. Entah terbawa suasana atau apa, tangannya mulai melingkar ditengkuk Youmin, sedangkan yeoja itu meremas lengan kemeja Ryeowook saat namja itu mendorong kembali lidahnya masuk kedalam mulutnya dan mengaduk saliva mereka

Kita semua tau oksigen selalu memutuskan tiap ciuman yang ada. Dan—karna hal itu juga adegan yang seharusnya disensor itu berakhir “sudah lebih baik, Oppa?” Ucap Youmin seakan hal yang dia lakukan adalah hal biasa. Oke, salahkan kesadarannya yang belum naik barang sepersen-pun “n-ne, gomawo”

Setelah mengangguk dan menghapus saliva –entah siapa- yang meliuk indah disudut bibirnya, yeoja itu segera beranjak “aku mau tidur dikamar Kyuhyun. Jaljjayo” hah… lagi-lagi yang bisa dilakukan Ryeowook adalah melihat punggung itu menjauh. Ia merutuki sifat Yeoja itu yang selalu tidur disembarang kamar. Tapi ia baru sadar akan sesuatu—

“a-aku berciuman degan Youmin?” well—tak perlu waktu lama membuat wajahnya memerah hingga ketelinga.

0o0